NUSANTARA

Setelah Sempat Tertunda, Progam MBG di Banyuwangi Dimulai

Satuan Pendidikan Pemberdayaan Gizi (SPPG) Banyuwangi menyediakan 1.005 porsi makanan bergizi untuk sekolah-sekolah di sekitarnya, mulai dari tingkat TK hingga SMP.

AUTHOR / Hermawan Arifianto

EDITOR / Muthia Kusuma

siswa
Siswa di Banyuwangi menikmati makan bergizi gratis di sekolah, Senin, (3/1/2025) (KBR/Hermawan)

KBR, Banyuwangi- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah sempat tertunda dari jadwal semula, awal Januari 2025. Pelaksanaan program MBG hari pertama itu dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan mengatakan, pada tahap awal, Program Makan Bergizi Gratis ini akan menjangkau sekitar 15 juta sasaran di seluruh Indonesia.

“Untuk tahap pertama 15 juta kalau tidak ada penambahan anggaran, penerima manfaat 15 juta. Tapi September atau Agustus bapak Presiden misalnya dapat lagi anggaran kalau ditambah 140 triliun maka kita akan dapat 82 juta lebih penerima manfaat. Hingga saat ini sudah ada 245 SPPG,” ujar Zulkifli Hasan, di Banyuwangi, Senin (3/2/2025). 

Baca juga:

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menambahkan, jumlah sasaran ini masih bisa bertambah, tergantung dari alokasi anggaran yang tersedia.

Zulkifli Hasan juga mengakui adanya sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan program MBG. Namun, ia menegaskan kekurangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi keberhasilan program yang menyasar jutaan anak di Indonesia. Menurutnya, program ini adalah upaya besar untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih unggul.

Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi dilakukan secara bertahap. Pada pelaksanaan perdananya hari ini, Satuan Pendidikan Pemberdayaan Gizi (SPPG) Banyuwangi yang berada di Kecamatan Rogojampi menyediakan 1.005 porsi makanan bergizi untuk sekolah-sekolah di sekitarnya, mulai dari tingkat TK hingga SMP.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!