NUSANTARA

Semester I 2024, Kecelakaan Lalin di Sleman 940 Kasus

Sejumlah upaya pencegahan dilakukan. Antara lain dengan merekayasa arus lalu lintas dan memperbaiki sejumlah ruas jalan.

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / R. Fadli

Kecelakaan Lalin
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman DIY, Arip Permana di Yogyakarta, Rabu (14/8/2024). (Foto: KBR/Ken).

KBR, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, di semester pertama tahun ini kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 940 kasus.

Meski jumlah ini turun jika dibandingkan tahun lalu dengan 2.143 kasus, tapi beberapa ruas jalan di Kabupaten Sleman masih menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas, termasuk di kawasan jalan lingkar (ring road).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman DIY, Arip Permana mengatakan, sejumlah upaya pencegahan dilakukan. Antara lain dengan merekayasa arus lalu lintas dan memperbaiki sejumlah ruas jalan.

"Kalau ringroad, saya kira sudah mulai diperbaiki oleh UPTD. Kemudian ada beberapa rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Dirlantas bersama dengan PJN (Pelaksanaan Jalan Nasional-red,) seperti penutupan separator, sebagian separator itu salah satu bagian untuk supaya keselamatan tetap terjamin," katanya di Yogyakarta, Rabu (14/8/2024).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman DIY, Arip Permana menambahkan, sedikitnya 50 separator liar terpaksa ditutup petugas.

Penutupan ini menjadi salah satu upaya memastikan tetap terjaminnya keselamatan pengendara kendaraan bermotor. Karena, seringkali separator jalan tak resmi itulah yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, lanjut Arip, pengecekan kondisi kendaraan yang bermasalah juga rutin dilakukan. Pengecekan kelayakan kendaraan tidak hanya untuk kendaraan umum namun juga kendaraan pribadi.

"Untuk kendaraan pribadi yang wajib uji seperti pick-up untuk angkutan barang dan orang, seperti taksi misalnya. Itu kita lakukan pengecekan," ungkapnya.

Di sisi lain, kata Arip, proyek pembangunan jalan tol elevated di atas Ring Road Yogyakarta saat ini juga terus digenjot.

Harapannya, proyek ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah Yogyakarta, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas.

"Kontrak proyek sudah ditandatangani 7 Juli lalu. Ditargetkan bisa rampung pada Juli 2026. Proyek ini menggunakan teknologi konstruksi terbaru yang dapat diputar, memungkinkan pembangunan tanpa mengganggu arus lalu lintas di bawahnya," jelasnya.

Baca juga:

Jemparingan, Topeng Losari dan Pantun, Tiga Obyek Pemajuan Kebudayaan

Polda DIY Tangkap 3 Tersangka Penipuan Jaringan Internasional

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!