NASIONAL

Meski Ada El Nino, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Artinya bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah,"

AUTHOR / Astri Septiani

Waspada Bencana Hidrometrologi
Kondisi banjir yang mlanda sejumlah titik di Kota Padang, salah satunya dikomplek Arai Pinang, Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (14/7/2023).(ANTARA/HO-BNPB)

KBR, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncaknya pada Agustus-September 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kekhawatiran El Nino dengan intensitas lemah hingga moderat akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan sehingga berdampak pada ketahanan pangan.

Dwikorita menyebut pemerintah telah berkoordinasi dan melakukan sejumlah langkah antisipasi sejak bulan Februari-April dan akan terus diperkuat.

"Meskipun kita memasuki musim kemarau kering, karena wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh dua samudera dan juga topografinya yang bergunung-gunung di khatulistiwa, masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi. Artinya bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah," kata Dwikorita usai menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo untuk membahas antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman fenomena iklim El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Dwikworita menambahkan pemerintah melalui BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah hal dalam menghadapi fenomena iklim El Nino.

Ia memastikan langkah yang dilakukan antara lain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, hingga beradaptasi terhadap pola tanam.

Dwikorita juga mendorong masyarakat terus memantau perkembangan informasi cuaca dan iklim yang sangat dinamis dari waktu ke waktu.

Baca juga:

- Antisipasi El Nino, Jokowi Minta Cadangan Pangan Tercukupi

- Upaya Pengendalian Inflasi di Tengah Ancaman El Nino

Adapun El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!