NASIONAL

Kemenpora: Hanya 37 Persen Warga RI yang Gemar Olahraga

dalam rangka mempromosikan olahraga tradisional

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Muthia Kusuma

olahraga
Pertandingan olahraga tradisional Dagongan pada Invitasi Olahraga Tradisional di Alun-alun Ngawi, Jatim, Rabu (31/7/2024). (FOTO: ANTARA/Ari Bowo)

KBR, Yogyakarta- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengungkap saat ini persentase masyarakat yang menjalani gaya hidup aktif dan sehat hanya 37 persen. Staf Ahli Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora, Dwijayanto Sarosa Putera mengatakan, pemerintah menargetkan pada 2045 persentase itu akan meningkat hingga 70 persen. Salah satu caranya dengan menggelar ASEAN Sports Day tiap tahunnya, yang bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

"Diharapkan pada 2045 nanti bisa mencapai 70 persen masyarakat yang gemar berolahraga," katanya usai gala dinner di Pendopo Parasamya, Kompleks Pemkab Sleman, DIY, Kamis (8/7/2024) malam.

Staf Ahli Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora, Dwijayanto Sarosa Putera menambahkan, Kemenpora menggandeng pemerintah Kabupaten Sleman, DIY serta mengajak tujuh delegasi negara ASEAN dalam rangka memperingati ASEAN Sports Day. Ajang olahraga bangsa-bangsa di Asia Tenggara itu digelar pada 8-11 Agustus di Candi Prambanan Yogyakarta dengan mengusung tema "Collaboration in Healthy Lifestyle Promotion and Safeguarding ASEAN Traditional Sport and Games."

Perhelatan ini tercatat sudah digelar ketiga kalinya. Negara yang akan hadir pada ASEAN Sports Day 2024 adalah Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, serta Indonesia sebagai tuan rumah. Selain itu, turut hadir negara Timor Leste sebagai observer atau pengamat.

"Kita juga ada kegiatan dalam rangka mempromosikan olahraga tradisional yang kita punya maupun olahraga dari negara-negara ASEAN yang hadir, " imbuhnya.

Baca juga:

Dwijayanto mengungkapkan alasan menunjuk DIY sebagai penyelenggaraan ASEAN Sports Day lantaran daerah itu mempunyai warisan budaya yang perlu dikenalkan ke seluruh negara ASEAN. Di samping itu, DIY menempati peringkat pertama Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Jadi kita tentukan Yogya sebagai kota untuk pertemuan kali ini karena banyak hal dan tentunya ini yang positif untuk Yogya," imbuhnya.

Lebih jauh Dwijayanto mengatakan, pemerintah juga menyusun strategi jangka panjang untuk meningkatkan kegemaran masyarakat dalam berolahraga, semisal pertandingan antar-kampung (tarkam) yang diluncurkan pada tahun lalu. 

"Tarkam ini program baru yang diluncurkan pada tahun lalu. Itu mempertandingkan beberapa cabang olahraga diantaranya seperti voli dan atletik. Pokoknya olahraga yang digemari oleh masyarakat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, " ucapnya.

olahraga
Gala dinner ASEAN Sports Day 2024 di Pendopo Parasamya, Kompleks Pemkab Sleman, DIY, Kamis (8/7/2024) malam. (Foto : KBR/Ken).

Baca juga:

Di lain pihak, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto mengatakan  gelaran ASEAN Sports Day menjadi momentum yang tepat untuk menguatkan komitmen seluruh negara ASEAN dalam rangka meningkatkan olahraga dan gaya hidup sehat. Kata dia, kegiatan ini menjadi langkah tepat untuk membudayakan olahraga sebagai sebuah kebiasaan sehat yang menyenangkan. Apalagi ASEAN Sports Day diklaim  berhasil mengemas misi kebudayaan dalam upaya pelestarian olahraga tradisional di tengah kuatnya arus modernisasi.

"Kegiatan ini menjadi sebuah terobosan untuk saling memperkenalkan kekayaan budaya olahraga tradisional Indonesia kepada dunia. Harapannya agenda ini akan membangun atmosfer positif dalam memajukan sport tourism," pungkasnya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!