"Meskipun ini sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi. Pemda DIY perlu segera melakukan operasi pasar sehingga harga lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah,
Penulis: Ken Fitriani
Editor: Resky Novianto

KBR, Yogyakarta- Meski baru memasuki minggu pertama bulan Ramadan, harga-harga komoditas pangan terpantau beranjak naik dari biasanya.
Pantauan tersebut dilakukan oleh Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari dan beberapa jajarannya saat blusukan ke pasar tradisional di Yogyakarta baru-baru ini.
Andriana mengatakan, meskipun kegiatan perdagangan masih normal, namun beberapa harga naik cukup tajam, seperti telur dan daging.
Kondisi harga barang pokok yang naik ini dikeluhkan tidak hanya oleh pengunjung pasar tradisional namun juga para pedagang.
"Meskipun ini sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi. Pemda DIY perlu segera melakukan operasi pasar sehingga harga lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah, " katanya kepada media di Gedung DPRD DIY, Kamis (6/3/2025).
Adapun beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga cukup tajam di antaranya telur yang kini mencapai Rp30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp28 ribu. Harga bawang merah menembus Rp40 ribu per kilogram, sementara bawang putih mencapai Rp50 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng kemasan yang sebelumnya Rp16 ribu kini naik, menjadi Rp19 ribu per liter. Cabai rawit juga melonjak dari Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram," jelasnya.
Baca juga:
- Prabowo Instruksikan Jajarannya Awasi Stok dan Harga Pangan Selama Ramadan dan Idulfitri
Adriana mendorong Pemda DIY diminta dapat hadir secara nyata dalam mengatasi permasalahan ini untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
"Pastinya ini akan kita kontrol lebih ketat kedepannya, sehingga harga-harga ini tidak melonjak drastis. Maka dibutuhkan operasi pasar, menurut saya ini (langkah stabilisasi harga) paling cepat yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta," imbuhnya.
Andriana juga memastikan bahwa kebijakan pro rakyat bisa terlaksana dengan baik. Mengingat saat ini, DPRD DIY sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar.
Pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini dan terus menyerap aspirasi warga. Khususnya, dari para ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga melonjak.
“Saya juga berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga," tandasnya.
Baca juga:
- Jaga Stabilitas Harga dan Stok Pangan Selama Ramadan, Wamendag Operasi Pasar ke Solo
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD DIY, Yan Kurnia Kustanto.
Yan bilang, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar secara lebih luas dan tidak terbatas pada komoditas tertentu, seperti beras dan minyak goreng saja.
"Kita akan kontrol terus untuk menjaga daya beli masyarakat yang terjangkau. Tadi disampaikan, (salah satu caranya melalui) operasi pasar yang tentu operasi pasarnya akan diukur terus. Jangan sampai (harga) terus semakin naik tetapi nanti terkendali," imbuhnya.