NUSANTARA

DPC PPP Rembang Tolak Hak Angket, Adik Gus Baha Dorong Partai Gabung Koalisi Pemerintah

PPP Kabupaten Rembang menolak hak angket Pemilu, dan mengusulkan PPP gabung ke koalisi pemerintah.

AUTHOR / Musyafa

DPC PPP Rembang Tolak Hak Angket, Adik Gus Baha Dorong Partai Gabung Koalisi Pemerintah
Ketua DPC PPP Kabupaten Rembang Zaimul Umam Nursalim. (Foto: KBR/Musyafa)

KBR, Rembang - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Rembang menolak wacana hak angket untuk menelusuri dugaan kecurangan Pemilu.

Mereka bahkan mendorong agar pengurus pusat PPP bergabung ke koalisi pemerintah saja.

Ketua DPC PPP Kabupaten Rembang, Zaimul Umam Nursalim mengatakan di daerahnya, tidak ada kader yang menyuarakan hak angket pasca Pemilu.

"Kalau di sini nggak ada suara menyuarakan ini dan itu,” kata Zaimul Umam, di Rembang, Senin (4/3/2024).

Zaimul Umam yang merupakan adik dari ulama Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) itu berpendapat tidak perlu mengajukan hak angket.

Ia mengatakan lebih baik menerima hasil Pemilu, termasuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Alasannya, supaya kondisi negara stabil dan kondusif.

"Sudahlah kita legowo, nggak usah mengajukan hak angket. Apa sih artinya semua itu? Biar negara ini stabil, kondusif, itu lebih baik kita menerima hasil Pemilu yang sudah dilaksanakan,” kata pria yang akrab disapa Gus Umam ini.

Baca juga:

https://kbr.id/nasional/03-202...

https://kbr.id/nasional/03-202...

Zaimul Umam juga menilai PPP sebaiknya bergabung ke koalisi pemerintah, karena PPP tidak punya tradisi menjadi oposisi. Apalagi untuk membangun bangsa perlu kebersamaan.

"Kalau saya pribadi seneng masuk (koalisi pemerintah), karena kita nggak punya tradisi jadi oposisi. Apalagi kita mau membangun bangsa negara harus tetap bersatu dan itu harus masuk di pemerintahan,” tandasnya.

Ia mengatakan pada November mendatang, akan berlangsung Pilkada serentak. Ia mengatakan tidak perlu mengorbankan persaudaraan, hanya karena berbeda pilihan.

"Pesta demokrasi adalah kontestasi gagasan, politik adalah permainan dinamis. Jangan menghabiskan energi, saling mencaci memaki karena beda pilihan. Kita semua punya tanggung jawab menjaga kondusivitas bangsa ini, bukan hanya tanggung jawab temen-temen TNI/Polri saja," kata Gus Umam.

Baca juga:

TKN Prabowo-Gibran: Hak Angket Tidak Urgen

Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Upaya Redam Hak Angket?

https://kbr.id/nasional/02-202...

https://kbr.id/nasional/02-202...

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!