Demo Tolak RUU TNI Diwarnai Kericuhan, Massa Aliansi Jogja Memanggil Dipukul Mundur

Massa yang bertahan sejak Kamis (19/3/2025) siang di gedung DPRD DIY, dibubarkan oleh aparat keamanan sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (20/3/2025) dini hari.

AUTHOR / Ken Fitriani

-

EDITOR / Resky Novianto

Jumat 21 Maret 2025 pukul 08.26 WIB

BacakanBagikan

KBR, Yogyakarta- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil akhirnya dipukul mundur setelah sebelumnya sempat terjadi kericuhan.

Massa yang bertahan sejak Kamis (19/3/2025) siang di gedung DPRD DIY, dibubarkan oleh aparat keamanan sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (20/3/2025) dini hari.

Berdasarkan pantauan KBR di lokasi, polisi sempat melakukan negoisasi berkali-kali kepada para demonstran tapi tak digubris. 

Kemudian polisi membubarkan secara paksa namun mendapat perlawanan dari mahasiswa yang tidak juga meninggalkan gedung DPRD DIY meski sudah ada kesepakatan dalam mediasi untuk membubarkan diri dalam waktu satu jam.

Kericuhan terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Massa justru membuat barisan barikade di depan gerbang DPRD DIY setelah sebelumnya Kapolresta Yogyakarta, Aditya Surya Dharma juga meminta massa membubarkan diri namun tak juga digubris.

Barisan polisi akhirnya maju dan mendorong massa mundur. Massa yang tidak terima pun melempari polisi dengan botol dan sampah ke arah petugas. 

Bahkan massa sempat melempar petasan ke arah petugas. Polisi pun akhirnya mengerahkan water canon ke arah massa.

Sementara di luar gerbang gedung DPRD DIY, massa ternyata dihadang oleh warga di sisi selatan. Sehingga polisi mengarahkan massa ke arah utara di Parkir Abu Bakar Ali (ABA) sekitar pukul 01.00 WIB.

Polisi pun mendampingi massa mengambil kendaraan mereka di parkiran yang ada di sisi utara tersebut. Polisi juga membantu massa mengambil kendaraan di sisi selatan yang sempat dihalau warga. 

Kawasan Malioboro mulai kondusif sekitar pukul 01.30 WIB.

Baca juga:

- Demonstrasi Tolak UU TNI Ricuh, Aparat Sempat Bubarkan Massa dengan Water Cannon