NASIONAL

BNPB: Waspadai Bencana Hidrometeorologi Basah di Indonesia Tengah dan Timur

Beberapa daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah karena efek dari fenomena La Nina.

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Wahyu Setiawan

Banjir di Gorontalo ribuan warga mengungsi
Sejumlah warga melewati jalan yang tergenang banjir di Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (11/7/2024). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pemerintah di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur mewaspadai bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang dan tanah longsor.

Juru Bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan saat ini memang sudah masuk masa puncak musim kemarau. Namun ada beberapa daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah karena efek dari fenomena La Nina.

"BMKG juga menyampaikan bahwa ada efek dari La Nina yang mulai berpengaruh di beberapa tempat dan BMKG sudah menyampaikan daerah-daerah berdasarkan bulan," kata Abdul Muhari dalam Disaster Briefing BNPB, Senin (15/7/2024).

"Bulan Juli itu provinsi mana saja, Agustus provinsi mana saja yang berpotensi berdampak adanya peningkatan intensitas curah hujan yang secara langsung maupun tidak langsung juga akan mempertinggi exposure mereka terhadap pola bencana hidrometeorologi basah," jelasnya.

Abdul mengatakan, pola bencana selama sepekan terakhir atau 8-14 Juli masih didominasi banjir khususnya di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dalam catatan BNPB, bencana terparah dalam sepekan terakhir adalah banjir di Kota Gorontalo. BNPB mencatat lebih dari 7.000 orang mengungsi imbas banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Gorontalo sejak Rabu (10/7/2024).

Baca juga:

Banjir ini merupakan yang keempat kalinya selama Juli 2024. Intensitas hujan yang tinggi pada 10-13 Juli 2024 disertai kondisi geografis wilayah Kota Gorontalo yang berupa cekungan, menyebabkan banjir ini menjadi yang terparah.

Pemerintah Kota Gorontalo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari terhitung sejak tanggal 11 Juli 2024 sampai 24 Juli 2024.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!