NASIONAL

Bertambah, Kemenkes Konfirmasi 21 Kasus Cacar Monyet

"Makanya kemudian kita cepat melakukan containment artinya bagaimana melokalisir supaya penyebaran tersebut tidak terus-menerus meluas,"

AUTHOR / Astri Yuanasari

cacar monyet
Ilustrasi: Tabung mini hasil pengujian virus cacar monyet ilustrasi yang diambil pada Senin (23/5/2022). (Antara/Dado Ruvic)

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) hingga Minggu (29/10/23) sudah 21 kasus konfirmasi. Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 21 kasus tersebut ada satu di kota Bandung, satu di Tangerang Selatan, satu di Tangerang, dan sisanya ada di DKI Jakarta.

Nadia menjelaskan, saat ini masih terjadi tren peningkatan kasus, namun belum mencapai puncaknya.

"Kita tahu bahwa gejala klinis Mpox itu muncul setelah dia kontak 7 sampai 14 hari sebelumnya, baru muncul gejala. Jadi ya ini tentunya kalau kita melihat belum mencapai puncak kasus ya. Jadi kemungkinan masih ada tren penambahan, tapi makanya kemudian kita cepat melakukan containment artinya bagaimana melokalisir supaya penyebaran tersebut tidak terus-menerus meluas," kata Nadia kepada KBR, Minggu (29/10/2023).

Sebelumnya, Kemenkes bersama ahli epidemiologi memperkirakan kasus Mpox di Indonesia bisa mencapai 3600 kasus dalam setahun.

Siti Nadia mengatakan, saat ini Kemenkes memprioritaskan vaksinasi untuk 477 orang prioritas utama. Saat ini kata Nadia, dari target vaksinasi tersebut, sudah ada 180-an orang yang sudah divaksinasi.

Baca juga:

Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap kelompok populasi kunci ini. Kata dia,  Kemenkes dibantu oleh komunitas dan LSM-LSM untuk menyasar target vaksinasi Mpox.

"Jadi itu yang kita prioritaskan untuk mendapatkan vaksin jadi mereka yang punya riwayat kontak 14 hari sebelumnya ODIV, atau punya perilaku berganti-ganti pasangan banyak pasangan dan melakukan seks dengan sejenisnya," imbuhnya.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!