NASIONAL

Pemerintah Diminta Gencarkan Vaksinasi Kelompok Berisiko Cacar Monyet

DPR RI berencana memanggil Kementerian Kesehatan untuk dimintai pertanggung jawaban

AUTHOR / Shafira Aurel

cacar monyet
Ilustrasi. Cacar Monyet (Monkeypox). Foto: ANT/shutterstock

KBR, Jakarta- Kalangan parlemen meminta Kementerian Kesehatan segera mengatasi kasus cacar monyet atau monkeypox yang terus bertambah. Anggota Komisi Kesehatan DPR RI, Anas Thahir menegaskan, harus ada langkah cepat dan tepat dalam memutus penyebaran dengan gencarkan vaksinasi pada kelompok berisiko.

"Pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang rentan hubungan seks beresiko tinggi. Ada dua hal yang setidak-tidaknya harus dilakukan cepat oleh pemerintah. Yang pertama memberikan vaksinasi kepada kelompok masyarakat rentan, yang kedua juga harus ada ketersediaan vaksin yang cukup," ujar Anas, dikutip dalam kanal youtube TVR Parlemen, Kamis (26/10/2023).

Anggota Fraksi PPP, Anas Thahir menambahkan, komisi kesehatan berencana memanggil Kementerian Kesehatan untuk dimintai pertanggung jawaban dan tindak lanjut upaya menekan kasus cacar monyet.

Baca juga:

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan ada 13 kasus cacar monyet di Jakarta sejak ditemukan pada Agustus 2022. Dari 13 kasus itu, sebanyak 12 pasien merupakan kasus positif aktif. 

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila dalam keterangan pers kemarin mengatakan, 12 pasien positif aktif masih menjalani isolasi di rumah sakit. Dari belasan pasien itu, salah satunya tertular lewat kontak seksual.

Ngabila menjelaskan masa inkubasi penyakit monkeypox sekitar tiga sampai 21 hari dengan beberapa gejala.

"Demam atau sumeng disertai dengan lenting isi air atau nanah atau kemerahan pada kulit atau seperti jerawat ataupun koreng dan juga luka harap segera dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan PCR dan Hasil kurang dari 24 jam akan keluar," imbuhnya.

Pemerintah menargetkan vaksinasi cacar monyet terhadap 500 orang kelompok berisiko tinggi dengan rekrutmen secara tertutup.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!