NUSANTARA

Banjir Rendam Seribuan Hektare Sawah Siap Panen di Ngawi

"Kalau itu terendam banjir 2 atau 3 hari itu masih bisa dipanen cuma kualitas berasnya berkurang, agak kuning itu lo,”

AUTHOR / Adhima Soekotjo

Seribuan hektare sawah di Ngawi kebanjiran
Seribuan hektare sawah di Kabupaten Ngawi, Jatim kebanjiran. (KBR/Adhima)

KBR, Jombang- Banjir di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang diakibatkan hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan aliran bengawan Solo dan Bengawan Madiun meluap merendam lebih dari 1.300 hektare tanaman padi siap panen milik petani. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, banjir di enam kecamatan mengancam tanaman padi yang siap panen yang telah berusia lebih dari 80 hari. 

Meski telah terendam banjir selam dua hari terakhir namun petani masih bisa memanen tanaman mereka walau kualitas beras yang akan dihasilkan akan turun. 

“Ada yang umur 70 sampai 80 yang siap panen. Kalau itu terendam banjir 2 atau 3 hari itu masih bisa dipanen cuma kualitas berasnya berkurang, agak kuning itu lo,” ujarnya saat dihubungi KBR melalui telepon, Senin (11/03/2024).

Supardi menambahkan, harga gabah hasil panen petani yang terendam banjir tentu saja dipastikan lebih murah daripada harga gabah panen normal. 

Baca juga:

Saat ini harga gabah panen normal petani berkisar antara Rp6.000 hingga Rp6.800 rupiah perkilogram. Harga gabah hasil panen yang terendam banjir diperkirakan masih akan mencapai Rp 6.500 dengan nilai kekeringan yang bagus.

”Harga turun tentunya, ini harga Rp 6.000 hingga 6.800 tergantung kebasahan. Rata rata Rp6.400 sampai R6.500 itu harga rata rata,” imbuh Supardi.

Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian Kbaupaten Ngawi saat ini masih melakukan pendataan luasan lahan pertanian yang terdampak banjir. Untuk meringankan beban petani pemerintah daerah akan mengajukan bantuan benih bagi pertani yang terdampak banjir.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!