NUSANTARA

Banjir Hingga 1,5 Meter Rendam 6 Desa di Jombang

"Ada sekitar 500 KK, kondisi ada yang genangan 1,5 meter terdalam,"

AUTHOR / Muji Lestari

Banjir di Jombang, Jatim
Banjir sepinggang orang dewasa di Dusun Kebondalem, Kademangan, Mojoagung Jombang yang kebanjiran, Rabu (06/03/24). (KBR/Muji Lestari).

KBR, Jombang- Ribuan keluarga dari enam  desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, terendam banjir, Rabu (6/3/2024). Ketinggian air bervariasi mulai dari satu meter sampai 1,5 meter. Akibatnya aktivitas warga lumpuh karena air menggenangi seluruh bagian rumah hingga nyaris mencapai atapnya.

Kepala Dusun Kebondalem, Irwan Susanto menjelaskan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Gunting dan Sungai Catak Banteng akibat hujan deras melanda wilayah hulu semalam. Di Dusun Kebondalem Desa Kademangan  terdapat sekitar 500 keluarga yang terdampak.

"Ada curah hujan yang sangat tinggi, sejak jam 9 malam sampai jam 1 tadi malam di hulu, Wonosalam sama Kandangan (Kediri). Dari hujan yang deras akhirnya Sungai Catak Banteng di Gambiran dan Sungai Pancer Gunting di Mojotrisno itu meluap sehingga masuk ke permukiman warga desa. Yang terterdampak (Dusun Kebondalem) ada sekitar 500 KK, kondisi ada yang genangan 1,5 meter terdalam," ungkapnya.

Selain Dusun Kebondalem Desa Kademangan, beberapa desa yang terdampak diantaranya Dukuhmojo, Mancilan, Betek, Tanggalrejo dan Desa Gambiran.


Baca juga:

Kepala Dusun Kebondalem, Jombang, Jawa Timur, Irwan Susanto mengatakan, meski banjir hampir tidak ada satupun warga yang mengungsi. Mereka lebih memilih bertahan sambil membersihkan bagian rumah mereka yang kebanjiran.

"Upayanya warga dievakuasi di posko dengan relawan dan tim kesehatan. Dari posko suplai makanan ringan, roti dan air mineral. Tadi malam pengungsi empat jiwa, yang lain di rumah masing-masing," tandasnya.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!