NASIONAL

Anggaran Makan Gratis Hanya Sampai Juni, Fitra: Pemerintah Belum Siap

"Dampak yang muncul adalah kualitas makanan yang dibagikan, mimpi pemenuhan gizi akan jadi persoalan. Jangka panjang akan jadi problem salah satunya dari sisi penganggaran kita,"

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Rony Sitanggang

MBG belum siap
Program makan bergizi gratis di TK Kartika 1-55 Padang, Sumbar, Rabu (08/01/25). (Antara/Iggoy el Fitra)

KBR, Jakarta-  Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) menilai perencanaan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum siap seutuhnya. Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, mengatakan ini yang menyebabkan pelaksanaannya menuai catatan panjang, salah satunya dalam soal kecukupan anggaran. 

Dia mendorong perbaikan menyeluruh.

"Cenderung belum siap sebenarnya untuk melaksanakan program ini sehingga perencanaan penganggaran itu menjadi menjadi persoalan kan kayak gitu. Hal ini juga perlu mendapatkan perhatian adalah basis data penerima manfaat yang sekiranya itu menjadi sangat penting," ujar Badiul kepada KBR, Kamis (9/1/2025).

Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi menyoroti rencana penambahan anggaran MBG hingga mencapai Rp420 triliun. Kata dia, skema distribusi anggaran ke depan harus transparan dan jelas.

Sebab jika pelaksanaannya masih menemui catatan merah seperti sekarang pada memiliki dampak buruk baik jangka pendek dan jangka panjang.

"Dampak yang muncul adalah kualitas makanan yang dibagikan, mimpi pemenuhan gizi akan jadi persoalan. Jangka panjang akan jadi problem salah satunya dari sisi penganggaran kita," kata Badiul.

Menurut Badiul, pemerintah harus memperhatikan penghitungan fiskal sejak dari perencanaan program MBG.

"Ini program yang sangat ambisius ya, tetapi ketika ini tidak dibarengi dengan perhitungan fiskal yang baik, maka ini akan menjadi problem yang menyampaikan sampai 420 triliun skema distribusi anggarannya itu harus clear dan tuntas," kata Badiul.

Langkah lain untuk menyukseskan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini adalah dengan melakukan koordinasi yang baik ke pemerintah daerah dan pemerintah desa.

"Kemudian saya kira juga pemerintah perlu melakukan koordinasi secara lebih baik lagi dengan pemerintah daerah. Termasuk pemerintah desa, dalam hal fiskal utamanya," tegas Badiul.

Baca juga:

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp71 triliun hanya cukup sampai Juni 2025. Hal itu disampaikan Zulhas saat rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, Selasa (7/1/2025). 

Kata dia, Badan Gizi Nasional tengah meminta penambahan anggaran untuk menyukseskan Program Makan Bergizi yang telah terlaksana sejak 6 Januari 2025.

"Bapak bayangkan, kalau nanti semua itu anggarannya Rp400 triliun lebih. Sekarang Rp71 triliun, sampai Juni. Tetapi, Prof Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional), pemerintah sedang berusaha, kalau ditambah Rp140 triliun bulan Juli, maka seluruh anak akan mendapatkan makan, maka (total) Rp210 triliun," ungkap Zulkifli secara daring dikutip dari kanal Kominfo MMC, Selasa, (7/1/2025).

Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan tambahan anggaran yang sedang diupayakan, akan digunakan untuk Program Makan Bergizi dari Juli hingga Desember 2024

Zulhas memprediksi, total anggaran Makan Bergizi selama satu tahun tembus Rp420 triliun. Proyeksi dengan nilai sebesar itu lantaran kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring belanja program tersebut.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!