NUSANTARA

Aksi di Kantor Gibran, Mahasiswa Bawa Jagung Muda

Mahasiswa kecewa karena ajakan adu debat soal generasi muda ditolak Gibran.

AUTHOR / Yudha Satriawan

Aksi di Kantor Gibran, Mahasiswa Bawa Jagung Muda
Mahasiswa berdemo di depan Kantor Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (18/12/2023). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo - Sekelompok mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah.

Aksi melibatkan 30-an mahasiswa dari sejumlah kampus di Solo dan sekitarnya. Mereka mengajak Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka beradu debat generasi muda.

Koordinator aksi Raafila Anbiya mengatakan aksi ini untuk mengajak Gibran membongkar pemikirannya dalam mengelola Indonesia ke depan.

Dalam aksinya ini, puluhan peserta membawa jagung muda yang sudah dikupas dan spanduk berisi tuntutan kritik pemerintahan Jokowi.

"Sebetulnya aksi kami hari ini mengajak Mas Gibran untuk adu debat. Bentuk rasa ketidakpuasan kami. Pertama, terkait etika hukum yang dilakukan MK, dan masih dilanggengkan maju cawapres. Kedua, kami sangat kecewa karena Gibran menolak adu debat publik yang digelar berbagai instansi. Kami sebagai sesama generasi milenial, Gen Z, generasi muda, ingin tahu apa gagasan Gibran untuk Indonesia ke depan. Kami bawa jagung muda sebagai bentuk demokrasi kita masih sangat muda, seumur jagung," kata Raafila di Solo, Senin (18/12/2023).

Dalam aksinya, sejumlah mahasiswa mengenakan kaos bertuliskan 'Republik Rasa Kerajaan' dan 'Bukan Anak Haram Konstitusi'.

Aksi di depan Balai Kota Solo ini menarik perhatian masyarakat. Apalagi, di dalam kompleks Balai Kota sedang ada kegiatan Pramuka.

Gibran Rakabuming sudah berkantor sejak Senin pagi. Menjelang makan siang, Gibran menumpangi mobil dinasnya pergi meninggalkan Balai Kota. Hingga sore hari, saat ASN pulang kerja, Gibran tak kembali ke kantornya.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!