NUSANTARA

Soraki saat Debat Capres, Gibran Minta Maaf

"Saya minta maaf. Ya semua teguran dan evaluasi kami terima,"

AUTHOR / Yudha Satriawan

Debat perdana
Tangkapan layar tayangan saat Cawapres Gibran Rakabuming mengajak pendukungnya memberi semangat saat debat I, Selasa (12/12/23).

KBR, Solo- Komisi Pemilihan Umun KPU menegur cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming karena terlalu responsif saat debat Capres pekan lalu. Putra sulung Presiden Jokowi saat itu menunjukkan gerakan isyarat atau gestur bersorak. 

Saat ditemui di Balaikota Solo, Gibran pun meminta maaf aksi spontanitas tersebut.

"Saya minta maaf. Ya semua teguran dan evaluasi kami terima," ujar Gibran di Balaikota Solo, Kamis (14/12/2023).

Saat debat capres Selasa pekan lalu, Gibran yang berada di belakang Prabowo, berdiri dari tempat duduknya, berteriak, dan tepuk tangan sambil isyarat mengajak para penonton debat ikut bersorak.

Gibran berdiri dan kedua tangannya bergerak dari bawah ke atas saat Prabowo selesai menjawab pertanyaan dari Anies soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat umur calon presiden dan calon wakil presiden di bawah usia 40 tahun dan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah hasil pilkada.

Gerakan itu Gibran arahkan ke para pendukungnya yang berada di barisan belakangnya. Gibran kembali duduk dan menghentikan aksinya setelah ada seorang pendukung duduk di belakangnya langsung menyentuh dan mengingatkan Gibran untuk duduk dengan tenang.

Baca juga:

Sebelumnya, KPU sudah menerbitkan tata tertib yang harus ditaati oleh para hadirin saat debat berlangsung, di antaranya dilarang membawa atribut kampanye, meneriakkan yel-yel atau slogan, membuat kegaduhan, dan melakukan intimidasi dalam bentuk ucapan maupun tindakan kepada pendukung kandidat pasangan calon lainnya.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!