NASIONAL
Wapres: Pemerintah Fokus Capai Target RPJMN 2020-2024
Percepatan transformasi ekonomi didorong melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan.
AUTHOR / Astri Septiani
KBR, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin menyebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024 menjadi tahun terakhir dari periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Untuk itu, Wapres menegaskan, pemerintah akan semakin fokus pada upaya penuntasan pencapaian target-target RPJMN.
"Untuk itu RKP 2024 harus mampu menjawab, bagaimana Indonesia melakukan transformasi ekonomi dengan tetap memperhatikan inklusivitas pada tiap tingkat masyarakat, sekaligus menciptakan pembangunan berkelanjutan," kata Maruf saat Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2023).
Wakil Presiden Maruf Amin menambahkan, percepatan transformasi ekonomi didorong melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, serta penguatan daya saing usaha.
Sedangkan untuk pembangunan yang berkelanjutan, diwujudkan dengan terus memperluas inisiatif pembangunan rendah karbon dan transisi energi, yang mampu merespons tantangan-tantangan perubahan iklim.
Baca juga:
- Buka KTT ke-42, Jokowi: ASEAN Mampu Jadi Pemain Sentral
- Presiden Jokowi: Pemerintah Kejar Momentum Bonus Demografi 2030-2035
Selain itu, kata Wapres, pembangunan yang inklusif digerakkan melalui pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, serta percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bonus Demografi
Dalam hal lain, Maruf juga mengatakan, bonus demografi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.
Wapres mengungkapkan, sejumlah negara berhasil memanfaatkan bonus demografi, sehingga berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapitanya hingga tiga kali lipat.
"Bagi Indonesia, tentu ini menjadi peluang emas. Bagaimana bonus demografi yang ada bisa dioptimalkan untuk memacu PDB per kapita agar Indonesia dapat masuk ke dalam kategori upper middle income country di tahun 2025," kata Wapres.
Maruf juga mengatakan, dokumen "Proyeksi Penduduk Indonesia periode 2020 hingga 2050", yang hari ini diluncurkan, harus menjadi rujukan semua pihak. Terutama, dalam rangka menyusun program-program yang dapat mengoptimalkan potensi bonus demografi.
Diketahui, pada 2045 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif.
Editor: Fadli
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!