NASIONAL

Tingkatkan Kapasitas, Cara Mentan Hadapi Krisis Pangan

pemerintah tingkatkan target produktivitas pertanian agar terhindar dari krisis pangan

AUTHOR / Resky Novianto

Tingkatkan Kapasitas, Cara Mentan Hadapi Krisis Pangan
Buruh tani mengangkat padi saat panen raya di Demak, Jawa Tengah.(26/01/2018). Foto:Antara/Aji

KBR, Jakarta- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan tengah menyusun strategi baru dalam menghadapi krisis pangan dunia. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi pangan hingga pengembangan pangan substitusi impor.

Hal Itu disampaikan mentan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi Bidang Pertanian DPR, Rabu 31 Agustus 2022.

"Pertama, peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah. Untuk mengurangi impor seperti jagung, kedelai, bawang, gula putih, tebu, dan daging sapi. Kedua, pengembangan pangan substitusi impor seperti ubi kayu, sorgum, sagu untuk substitusi gandum. Domba, kambing, dan itik untuk substitusi daging sapi. Ketiga, peningkatan ekspor seperti sarang burung walet, porang, daging ayam, dan telur," ujar Syahrul dalam Rapat di Komisi IV DPR RI, Rabu (31/8/2022)

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, krisis pangan yang mengancam dunia disebabkan tiga faktor. Yakni, pandemi Covid-19 yang belum pulih, dampak perubahan iklim, dan situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya ketiga hal itu mengganggu distribusi sehingga melambungkan harga komoditas pangan global dan mengakibatkan tingginya inflasi, serta memicu terjadinya krisis pangan dunia. Karena itu, Syahrul berharap, ketahanan pangan di Indonesia bisa terus diperkuat.

Baca juga:

Krisis Pangan, Jokowi Minta Kadin Manfaatkan Peluang

Cegah Krisis Pangan, Jokowi: Manfaatkan Lahan Pekarangan!

Adapun saat ini pemerintah menargetkan beberapa komoditas utama di tahun 2023 meningkat, seperti produksi padi yang ditargetkan mencapai 54 juta ton, jagung 23 juta ton, kedelai 590 ribu ton, bawang merah 1,7 juta ton dan tebu sebanyak 37 juta ton.

Untuk menggenjot produksi pangan, Mentan juga mendorong para petani muda untuk terus berinovasi. Ia berharap petani milenial ini tidak lagi bergantung pada sistem pertanian lama, yang sulit beradaptasi.

Editor: Dwi Reinjani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!