NASIONAL

Tempat PKL di Manahan Ditutup Sementara selama Piala Dunia U-17

Selama ini venue stadion Manahan maupun 4 stadion pendamping latihan di sekitarnya menjadi sentra kuliner bagi ratusan PKL.

AUTHOR / Yudha Satriawan

Tempat PKL di Manahan Ditutup Sementara selama Piala Dunia U-17
Shelter PKL Manahan di Kawasan Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Foto: Surakarta.go.id

KBR, Solo- Pemkot Solo akan menutup sementara tempat atau shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) Manahan dan sekitar lapangan pendamping latihan selama Piala Dunia FIFA U-17.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan, penutupan Shelter Manahan dan lapak di stadion pendamping hanya bersifat sementara selama gelaran Piala Dunia U-17 berlangsung di sana. 

Kata dia, setelah acara selesai, para pedagang bisa kembali berjualan di Shelter Manahan.

"Ya, kita tutup Shelter Manahan dan PKL di sekitar 4 lapangan pendamping untuk latihan tim grup selama Piala Dunia U-17. Penutupan pas event saja. Kami akan melakukan sosialisasi kepada paguyuban PKL untuk Piala Dunia FIFA U-17 2023. Nanti, kami informasikan lagi, enggak masalah," kata Gibran, Jumat, 18 Agustus 2023.

Gibran menyebut, penutupan itu sudah disampaikan kepada paguyuban PKL saat Piala Dunia FIFA U-20 yang batal digelar beberapa waktu lalu. Hal itu kembali disampaikan dan dilakukan saat Piala Dunia U-17.

Tercatat, ada 300-an PKL yang saat ini berjualan di kawasan Stadion Manahan Solo, dan empat lapangan pendamping. Mayoritas PKL di sana berjualan produk makanan atau kuliner. Lokasi-lokasi tersebut nantinya akan digunakan untuk latihan menjelang Piala Dunia U-17.

Laga Piala Dunia U17 Indonesia akan berlangsing 10 November-2 Desember 2023. Solo menjadi salah satu lokasi perhelatan Piala Dunia U17. Selama ini venue stadion Manahan maupun 4 stadion pendamping latihan di sekitarnya menjadi sentra kuliner bagi ratusan PKL.

Pada 24 Agustus 2023, tim dari FIFA akan kembali mengecek lokasi Piala Dunia U-17.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!