NASIONAL

Sri Mulyani: Sistem Keuangan Indonesia Stabil, Rasio Utang Menurun

Kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik resilien.

AUTHOR / Heru Haetami

Hasil rapat KSSK
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampikan laporan hasil rapat KSSK I 2024 di kantornya di Jakarta, Selasa (30/1/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

KBR, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim sistem keuangan Indonesia tetap stabil di tengah risiko pelambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melaporkan hasil rapat berkala KSSK I Tahun 2024.

"Sangat tepat strateginya di tengah dunia dan kecenderungan dunia di mana suku bunga melonjak dan meningkat sangat tinggi. Pembiayaan yang menurun tajam juga dilaksanakan tetap secara hati-hati dan menjaga keseimbangan antara biaya utang atau cost of fund dengan risiko utang serta manfaat dari APBN secara keseluruhan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Selasa, (30/1/2024).

Sri Mulyani menyebut stabilitas sistem keuangan pada kuartal ke-IV/2023 didukung kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien.

Dengan perkembangan APBN 2023 yang positif, dia mengeklaim rasio utang pemerintah menurun menjadi 38,6 persen dari PDB. Tahun 2022, rasio utang sebesar 39,7 persen dari PDB.

"Jadi ini adalah cerita tentang kinerja ekonomi yang positif konsolidasi fiskal yang kredibel dan efektif dan pengelolaan fiskal yang hati-hati, namun tetap responsif terhadap situasi perekonomian kita," katanya.

Baca juga:

Menkeu mengatakan bakal mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen perlindungan rakyat rentan baik dari sisi daya belinya maupun dari kesejahteraannya.

"APBN juga menjadi instrumen negara yang sangat penting dan strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi baik di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi global, maupun dinamika ekonomi dan kondisi dari dalam negeri," katanya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!