indeks
Sri Mulyani: Saya Ada di Sini, Tidak Mundur

"Saya tegaskan saya mengelola APBN dan bersama-sama dengan tim Kementerian Keuangan."

Penulis: Wahyu Setiawan

Editor: Muthia Kusuma

Google News
dasco
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dua dari kiri) saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (13/3/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menepis rumor dirinya mundur dari Kabinet Merah Putih. Bendahara negara itu memastikan tetap mengelola keuangan demi mencapai program Presiden Prabowo Subianto.

"Saya tegaskan saya ada di sini, berdiri, dan tidak mundur. Ya kan. Saya tegaskan saya mengelola APBN dan bersama-sama dengan tim Kementerian Keuangan terus menjaga keuangan negara. Kami ada di sini, kami bertanggung jawab, kami terus menjaga keuangan negara sebagai instrumen yang sungguh luar biasa penting bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan yang sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo," kata Sri Mulyani di kantornya, Selasa (18/3/2025).

Sri Mulyani menekankan pemerintah akan terus menjaga kepercayaan masyarakat dalam mengelola duit negara. Dia bilang, pengelolaan APBN menjadi tanggung jawab kementeriannya yang harus dijaga baik.

Dia meminta semua pihak tidak mengkhawatirkan posisinya sebagai menteri keuangan.

"Kami tetap berdiri teguh untuk bekerja fokus mengelola APBN, tegasnya.

Sebelumnya berhembus kabar Sri Mulyani akan mundur dari jabatan menteri keuangan. Kabar itu berhembus tak lama setelah bendahara negara dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara, Rabu (12/3/2025). Dalam unggahan Instagram Sekretariat Kabinet, pada 12 Maret 2025, Presiden Prabowo dan Sri Mulyani terlihat berbuka puasa bersama di Istana Negara. Unggahan itu juga dibagikan Bendahara Negara. Sri Mulyani mengatakan, isi pertemuan itu terkait kinerja APBN.

Baca juga:

reshuffle
Presiden Prabowo Subianto
Sri Mulyani
APBN

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...