NUSANTARA

Sepekan Mendatang Jabar Berpotensi Hujan Sangat Lebat

"Ketika melihat hujan intensitas dua jam berturut-turut tidak berhenti, alangkah lebih baiknya untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman,"

AUTHOR / Arie Nugraha

Banjir di Jabar
Banjir di permukiman padat Braga, Bandung, Jabar, Kamis (11/01/24). (Antara/Novrian Arbi)

KBR, Bandung-  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memperkirakan hujan intensitas sedang-lebat hingga lebat-sangat lebat masih berpotensi turun di Provinsi Jawa Barat. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya atas potensi kondisi hidrometeorologi ini.

"Dan ketika melihat hujan intensitas dua jam berturut-turut tidak berhenti, alangkah lebih baiknya untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman," ujar Teguh, Bandung, Jumat, 12 Januari 2024.

Hal senada disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Bey meminta kepada masyarakat secara umum agar meningkatkan kewaspadaannya karena kondisi cuaca terus berpeluang turun hujan lebat memasuki siang hingga malam hari.

Bey mengimbau kepada masyarakat dalam kondisi cuaca ekstrem agar tidak berada di lokasi rawan bencana alam.

"Masyarakat harus berhati-hati juga cuaca yang seperti ini. Potensi hujan lebat dan sangat lebat itu antisipasinya kita harus berhati-hati, kalau wilayah-wilayah seperti ini tetap harus mengungsi lagi. Harus ikuti arahan dari petugas," ucap Bey.

Kemarin, Tim Badan Penanggulan Bencana Daerah BPBD Jawa Barat dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung siaga di lokasi melakukan evakuasi dan asesmen kedaruratan bencana.

Berdasarkan laporan yang diterima Diskar PB Kota Bandung, banjir bandang menerjang kawasan Braga Kota Bandung, pukul 16.30 WIB, pengaruh intensitas hujan tinggi dan mengakibatkan tanggul Sungai Cikapundung jebol.

Hingga pukul 22.00, terdapat 600 rumah warga terdampak banjir bandang, meliputi empat RW, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Sebanyak 150 orang dievakuasi dan tiga orang di antaranya dalam kondisi sakit.

Warga dievakuasi ke tempat aman masih di kawasan Braga, di antaranya di gedung TK dan sekitar Hotel Gino Feruci.

Tim BPBD Jabar dan Diskar PB Kota Bandung mengimbau warga untuk tidak mendekati lokasi banjir bandang dan mengungsi dari tempat tinggal ke tempat aman, mengingat jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, durasi cukup lama, dan debit air meningkat berpotensi banjir susulan.

Hingga kini pendataan masih dilakukan terkait kerusakan dan apakah ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut.

Peringatan Dini Stasiun Klimatologi Jabar


Pada   10 Januari 2024, Stasiun Klimatologi Jawa Barat telah menerbitkan peringatan dini cuaca untuk jangka waktu tiga harian dari 11-13 Januari 2024.

Diperkirakan pada  11 Januari 2024, Kota Bandung bersama 25 kota dan kabupaten lainnya harus mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kencang yang dapat terjadi pada rentang waktu antara menjelang siang hingga malam hari.

Sedangkan pada   12 Januari 2024, sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten dan Kota Cirebon, serta Kabupaten Kuningan harus mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada rentang waktu antara siang hingga malam hari.

Sementara  13 Januari 2024, sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten dan Kota Cirebon harus mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada rentang waktu antara sore hingga malam hari.


Baca juga:


Data Banjir Braga 12 Januari

Sebanyak 857 warga dari 400  keluarga  di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat diterjang banjir bandang luapan Sungai Cikapundung pada  Kamis, 11 Januari 2024 pukul 17.10 WIB.  Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat meninjau lokasi bencana hidrometeorologi   memerintahkan kepada Pemerintah Kota Bandung agar segera memperbaiki kerusakan yang terjadi salah satunya tanggul yang jebol.

"Tadi saya minta ke Pak Pj Wali Kota Bandung agar segera memperbaiki tanggul atau pengaman yang jebol. Jadi harusnya hari ini segera selesai segera tuntas," ujar Bey, Bandung, Jumat, 12 Januari 2024.

Target perbaikan tanggul jebol di bantaran Sungai Cikapundung, ditegaskan Bey harus rampung pada hari ini.

Sedangkan untuk kerusakan rumah yang rusak atau jebol akibat derasnya pasokan air dari Sungai Cikapundung masih didata.

"Tapi saya lihat banyak sekali rumah-rumah disini karena padat juga. Sudah disiapkan tempat pengungsian sementara, dapur umum siap, tenaga kesehatan siap, Damkar Kota Bandung dan BPBD provinsi siap bantu serta bantuan dari masyarakat," kata Bey.

Kesaksian Warga Braga 


Kawasan elit ciri khas Kota Bandung yakni Braga terendam air limpasan Sungai Cikapundung yang mengalami peningkatan debit bercampur lumpur saat turun hujan berintensitas sedang menuju tinggi usai tengah hari hingga menjelang petang.  Menurut salah seorang warga Kelurahan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Dedi, diperkirakan luapan air dari Sungai Cikapundung meluap akibat hujan lebat yang turun di Kawasan Bandung Utara.

"Sungai Cikapundung besar mungkin hujan di Lembang besar juga jadi meluap. Ditambah ada yang jebol rumah warga sehingga air masuk," ujar Dedi, Bandung, Kamis, 11 Januari 2023.

Dedi mengatakan rumah yang terdampak di daerahnya mencapai 100-an unit. Ketinggian air di rumahnya yang berada di pinggir Sungai CIkapundung mencapai 100 Centimeter.

"Banjirnya bawa material lumpur sama sampah. Semuanya kebasahan rumahnya," kata Dedi.

Usai genangan banjir bandang surut, jalan di kawasan Kelurahan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat dipenuhi dengan lumpur.

Warga bergotong-royong dengan menggunakan alat seadanya membersihkan lumpur tersebut.

Posisi pemukiman warga di Kelurahan Braga ini tepat dibawah bantaran Sungai Cikapundung. Pada saat air meluap, banyak warga yang memiliki kendaraan terendam karena tidak menyadari limpasan air.

Beberapa warga sempat mengevakuasi kendaraan sepeda motor untuk dinaikan ke posisi yang lebih tinggi. Beberapa orang sempat terjebak saat banjir bandang terjadi. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat bersama relawan kebencanaan melakukan evakuasi awal untuk kendaraan dan warga yang terkepung banjir.

Pada pukul 17.50 WIB bantuan pertolongan datang dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung. Untuk kelancaran evakuasi dan pertolongan oleh tim gabungan, Jalan Braga ditutup sementara waktu oleh Kepolisian sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Tak hanya di kawasan Braga, banjir dengan tipe serupa juga terjadi di wilayah RT 06 RW 18 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Wastukancana. Banjir tersebut menggenangi ke pemukiman warga.

Banjir Bandang Tamansari


Tak hanya di kawasan Braga, Sebanyak 250 orang dari 100 kepala rumah tangga di empat rukun tetangga (RT) RW 13 Kawasan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat terdampak banjir bandang pada 11 Januari 2024 pukul 17.15 WIB akibat limpasan air dari Sungai Cikapundung.

Menurut Relawan Penggiat Sungai Jawa Barat, Yadi Supriyadi, debit air yang tinggi tersebut merupakan kiriman dari wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kawasan Bandung Utara yang mengalami hujan lebat.

"Adapun dampak ke wilayah kota, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan. Limpasan dari sungai melampaui tanggul sungai mengakibatkan banjir di wilayah RW 13," ujar Yadi saat dihubungi, Bandung, Kamis, 11 Januari 2024.

Yadi mengatakan material lumpur dan sampah masuk ke rumah warga yang terdampak limpasan air Sungai Cikapundung tersebut. Kata dia,  tinggi muka air saat banjir bandang mencapai 500 Centimeter dan itu sudah melampaui ketinggian dari tanggul sungai di wilayah RW 13 Tamansari.

"Jumlah rumah yang terendam kurang lebih 100 unit. Tidak ada korban jiwa sementara kerugian material lima sepeda motor terseret luapan," ungkap Yadi.  

Editor:  Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!