NASIONAL

Sepekan Jelang Pencoblosan, JK Ingatkan Pemilu Bersih Bebas Kecurangan

Jusuf Kalla juga menegaskan pentingnya netralitas seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri.

AUTHOR / Resky Novianto

Pemilu Bersih
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK). (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) meminta semua pihak berperan serta menyukseskan Pemilu yang bersih dan bebas dari kecurangan.

JK mengingatkan penyelenggaraan Pemilu hanya tinggal sepekan lagi.

Itu disampaikan JK, usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB), seperti Shinta Nuriyah, Pendeta Gomar Gultom hingga Cendekiawan Komarudin Hidayat.

"Agar seluruh masyarakat, mahasiswa, jemaah masjid, jemaah gereja agar turut serta untuk menjaga jangan terjadi pemilu yang kotor, karena itulah harus dijaga menjadi pemilu yang bersih. Semua kita wartawan juga harus bergerak, agar terjadi pemilu yang bersih sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari," kata JK di kediamannya, Rabu (7/2/2024).

Jusuf Kalla juga menegaskan pentingnya netralitas seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri. Menurutnya seluruh elemen harus bersatu untuk mengawal proses demokrasi, dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Kita harus mendukung aparat negara, polisi kepala pemerintahan sampai ke kepala desa, tentara, agar kembali ke hati nuraninya. Jangan ada yang coba-coba mencuri hati nurani rakyat," tutur JK.

Baca juga:

- Kritisi Pemerintahan, Jusuf Kalla Diingatkan Bersikap Negarawan

- Kontras Sebut Ada 7 Sikap Tidak Netral Presiden Jokowi di Pemilu 2024

"Suara itu kan dari hati nuraninya, jangan ada yang mencuri taruhlah yang mencuri bukan suaranya Prabowo, bukan suaranya Anies, bukan suaranya Ganjar, (tapi) yang dicuri suara rakyat," imbuhnya.

JK, yang pernah menjadi Wakil Presiden Jokowi di periode pertama turut mendorong pemilu bersih untuk mendapat pemimpin yang bersih.

"Kalau prosesnya salah maka pemimpin yang dipilih juga salah, dan proses yang bersih untuk mendapat pemimpin yang bersih," pungkasnya.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!