NASIONAL

Saksi: SYL Kerap Minta Uang Bulanan untuk Bayar Media Online

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kerap meminta uang bulanan guna membayar media online, sejak 2021.

AUTHOR / Shafira Aurel

Saksi: SYL Kerap Minta Uang Bulanan untuk Bayar Media Online
Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo SYL menjalani sidang kasus gratifikasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (15/5/2024). (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho G)

KBR, Jakarta - Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, mengaku ia kerap diminta oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mengumpulkan uang bulanan guna membayar media online.

Prihasto mengatakan jumlah uang yang dikumpulkan sekitar Rp50 juta.

Meski demikian, ia menyebut tidak mengetahui secara pasti penggunaan uang tersebut.

"Waktu itu uang bulanan itu untuk kegiatan operasional, kalau tidak salah untuk media online. Dan itu diminta setiap bulan secara rutin dan disampaikan oleh Ibu Sesdit Retno kepada saya," ujar Setyanto di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, pada Rabu (15/5/2024).

Prihasto Setyanto menambahkan uang bulanan yang dikeluarkan untuk membayar media online terjadi sejak tahun 2021.

Ia mengatakan permintaan uang bulanan ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Holtikultura Kementan, Retno Sri Hartati Mulyandari.

Baca juga:


Sebelumnya, SYL juga disebut memberikan uang tunjangan hari raya (THR) kepada lima orang pimpinan Komisi bidang Pertanian di DPR.

Pada sidang Senin (29/4/2024), saat pemeriksaan bekas Koordinator Subastansi Rumah Tangga Kementerian Pertanian (Kementan) Arief Sopian, terungkap pemberian THR itu sebesar Rp100 juta per orang.

Jaksa KPK menyebut Arief Sopian pernah mencatat pengeluaran uang hasil patungan dari Eselon I Kementan. Uang dikumpulkan atas perintah SYL yang diteruskan oleh Muhammad Hatta selaku Direktur Kementan, yang juga menjadi terdakwa kasus ini.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!