NASIONAL

RI Diminta Kerja Sama Ketahanan Pangan di KTT ASEAN

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi INDEF Tauhid Ahmad, masalah pangan mendesak untuk dibahas dan dicari solusi bersama.

AUTHOR / Hoirunnisa, Astri Septiani

RI Diminta Kerja sama Ketahanan Pangan di KTT ASEAN
Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno meninjau media center KTT ke-43 ASEAN 2023 di JCC Jakarta, Jumat (1/9/2023). (Foto: ANTARA/Zabur Karuru)

KBR, Jakarta- Indonesia diminta memanfaatkan keketuaan ASEAN 2023, untuk menghasilkan kesepakatan terkait pangan yang saling menguntungkan.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi INDEF Tauhid Ahmad, masalah pangan mendesak untuk dibahas dan dicari solusi bersama. Sebab, kata dia, selama ini sistem ketahanan pangan di negara-negara ASEAN tidak cukup bagus.

"Kalau di ASEAN harus saling dikuatkan ya begitu kita, katakanlah mengalami apa namanya kekurangan untuk beras yang harus merespon pertama itu adalah negara ASEAN Oke menyanggupi Thailand dan Filipina. Misalnya Vietnam menyanggupi untuk melakukan suplai untuk kita begitu ya, tanpa harus ikut-ikutan caranya untuk melakukan penahan dulu ya sengaja untuk itu agar harga lebih tinggi. Padahal kita sangat butuh," ujar Tauhid kepada KBR, Senin (4/9/2023).

Tauhid juga mendorong Indonesia segera mengevaluasi ulang perjanjian-perjanjian terkait pangan yang kurang berdampak, seperti perjanjian ASEAN plus yang dinilai sudah terlalu lama.

Selain itu, Tauhid menyebut salah satu yang menjadi hambatan ialah ketahanan pangan di masing-masing negara ASEAN yang kurang optimal.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan seluruh negara anggota ASEAN dalam bidang ketahanan pangan. Hal ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan komoditas pangan, salah satunya beras di kawasan ASEAN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pemerintah memiliki stok beras sebanyak dua juta ton, termasuk dari impor sampai akhir tahun ini.

"Terkait pangan kita ada beberapa hal yang dibahas terutama menyikapi climate change dan kekeringan ke depan. Terutama untuk mengakses komoditas strategis di ASEAN, salah satunya beras," ujar Airlangga di ASEAN Business & Investment Summit 2023, Senin (4/9/2023).

22 Negara Hadir

Sebanyak 22 negara dipastikan akan mengirim perwakilan untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara ASEAN ke-43 2023. KTT akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, 5-7 September 2023.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan kehadiran 22 negara itu, usai usai mendampingi Presiden Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan venue KTT ASEAN di Jakarta Convention Center.

"22 negara itu terdiri dari 11 negara ASEAN karena Timor Leste sudah datang. Kemudian 9 negara mitra wicara kita. Republic of Korea (ROK), Jepang, India, RRC, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, Amerika Serikat. Kemudian ada dua negara yang merupakan undangan yaitu Bangladesh karena Bangladesh merupakan Ketua IORA, satunya lagi Cooks Island karena Cooks Island merupakan Ketua PIF, Pacific Island Forum," kata Retno, di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Ada 11 negara ASEAN yakni Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.

Retno Marsudi menambahkan, organisasi mitra ASEAN yang juga dipastikan hadir adalah Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Baca juga:

- 22 Negara Dipastikan Hadiri KTT ASEAN 2023

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!