NASIONAL

Rencana Pembatasan Pertalite, Begini Saran Ekonom

Jangan sampai seperti mobil-mobil mewah ya BMW, Fortuner, itu tetap ngantre di line-nya Pertalite.

AUTHOR / Naufal Nur Rahman

EDITOR / Wahyu Setiawan

bbm
Pengisian BBM di SPBU Batas Kota Masohi, Kamis (29/6/2022) (FOTO: KBR/Vano)

KBR, Jakarta – Institute For Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah untuk bijak dalam membuat rencana pembatasan BBM subsidi jenis Pertalite. Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti mengatakan, pembatasan jangan sampai berdampak kepada transportasi umum.

Ia khawatir rencana pembatasan Pertalite akan menimbulkan dampak buruk jika tidak diatur dengan baik.

"Artinya begini, jangan sampai dengan adanya pembatasan Pertalite ini, ini akan mendorong kenaikan biaya transportasi sehingga mendorong kenaikan harga produk atau barang-barang gitu ya. Nah sehingga, meningkatkan inflasi, gitu saja sih," ucap Esther dalam diskusi Ruang Publik KBR, Rabu (11/9/2024).

Esther juga menekankan mengenai pentingnya pengawasan jika pembatasan Pertalite diterapkan.

"Nah, kalau memang nanti dibatasi, maka yang harus dipikirkan adalah mekanisme monitoringnya, gitu ya. Jadi jangan sampai seperti mobil-mobil mewah ya BMW, Fortuner, itu tetap ngantre di line-nya Pertalite gitu ya. Nah, mereka kan memang tidak berhak, tetapi bagaimana mekanismenya itu yang harus dilihat lagi gitu ya," tambah Esther.

Sebelumnya, wacana pembatasan BBM subsidi kembali dilontarkan pemerintah. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memasang target pembatasan Pertalite berlaku per 1 Oktober 2024 mendatang.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!