NASIONAL

Rasio Pendidikan S2 dan S3 Rendah, Ini Perintah Jokowi

"Sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam 5, 10 tahun ke depan dan itu akan menjadi kunci,”

AUTHOR / Astri Septiani

Presiden Jokowi membuka Konvensi Forum Rektor Indonesia
Presiden Jokowi membuka Konvensi Forum Rektor Indonesia di Graha Unesa, kampus Lidah Wedan, Surabaya, Jatim Senin, (15/01/24). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyoroti rasio penduduk berpendidikan magister (S2) dan doktoral (S3) terhadap populasi produktif di Indonesia yang dinilai masih rendah yaitu di angka 0,45 persen. Ia menyebut angka tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

Kata dia, pemerintah bakal rapat dan mengambil kebijakan untuk mengejar angka yang masih rendah tersebut.

“Sekali lagi saya sangat paham semua upaya tersebut membutuhkan anggaran, membutuhkan pembiayaan di tengah tekanan berat fiskal kita. Tapi apapun yang namanya sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam 5, 10 tahun ke depan dan itu akan menjadi kunci,” kata Jokowi membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kampus Lidah Wedan,  Senin, (15/1/2024).

Jokowi juga menginstruksikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengoptimalkan pembiayaan pendidikan dan riset.

Baca juga:

- Jokowi: SDM Jadi Kunci Bonus Demografi

- UGM Sediakan Rumah Ibadah Enam Agama di Lingkungan Kampus

Menurut Presiden Jokowi, optimalisasi tersebut bukan hanya dari anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) serta anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD), tetapi juga dari dana abadi yang dimiliki.

“Termasuk mungkin menghubungkan dengan industri lewat matching fund ini juga penting,” kata Presiden.

Presiden Jokowi mendorong seluruh perguruan tinggi untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi serta melahirkan lebih banyak solusi-solusi untuk mewujudkan kemajuan Indonesia.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!