NASIONAL

Rakornas Investasi 2023, Jokowi: Sulit Naikkan Konsumsi Masyarakat

"Bukan hal yang gampang, menaikkan ekspor bukan hal yang gampang, naik sedikit saja sangat sulit"

AUTHOR / Heru Haetami

Rakornas Investasi 2023
Presiden Jokowi membuka Rakornas Investasi 2023, Kamis (07/08/23). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyebut semua negara membutuhkan investasi untuk menaikan konsumsi masyarakat, termasuk Indonesia. Menurut Jokowi, investasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Itu disampaikan Jokowi saat sambutan pada Peresmian Pembukaan Rakornas Investasi 2023, di Jakarta, hari ini.

"Sekarang ini sangat sulit sekali menaikkan konsumsi masyarakat, bukan hal yang gampang, menaikkan ekspor bukan hal yang gampang, naik sedikit saja sangat sulit tetapi yang dikejar-kejar semua negara saat ini adalah hanya satu investasi. Dan kita juga sama kita ingin membuka kesempatan kerja yang sebesar-besarnya bagi rakyat kita," kata Jokowi Kamis (7/12/2023).

Jokowi ingin investasi di tanah air terus tumbuh karena akan mendatangkan penerimaan negara dan juga penerimaan daerah.

"Banyak yang bertanya, Pak investasi itu selain kesempatan kerja apa sih? Penerimaan negara karena PPH badan pasti kita dapat, PPH karyawan pasti kita dapat, Bea export, PNBP kalau kita ikut masuk saham berarti juga dapat deviden setiap tahunnya," katanya.

Jokowi juga mendorong para investor untuk bekerjasama dengan para pengusaha nasional dan daerah, meskipun nilai investasinya kecil.

"Seberapa pun sahamnya tapi yang pengusaha daerah ada pengusaha nasional ada," ujar Jokowi di Rakornas Investasi 2023.

Baca juga:

Presiden Jokowi juga mendorong para investor untuk bekerjasama dengan para pengusaha nasional dan daerah, meskipun nilai investasinya kecil.

"Seberapa pun sahamnya tapi yang pengusaha daerah ada pengusaha nasional ada," ujar Jokowi.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!