NASIONAL

Rakor Inflasi, Ini Penyebab Harga Daging Ayam Naik

"Kami mencatat dan menganalisis bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan komoditas daging ayam ras ini"

AUTHOR / R. Fadli

inflasi
Inflasi, pedagang ayam potong di Pasar Kosambi, Bandung, Jabar, Kamis (06/07/23). (Antara/Raisan Al Farisi)

KBR, Jakarta- Pemerintah mencatat harga rata-rata nasional daging ayam ras saat ini adalah Rp39.700 per kilogram. Menurut Wakil Satgas Pangan Polri Syamsul Arifin, harga itu lebih tinggi 8,03% dari Harga Acuan Pembelian dan Penjualan HAP Pemerintah, yakni Rp36.750 per kilogram.

"Kami mencatat dan menganalisis bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan komoditas daging ayam ras ini diantaranya adalah biaya produksi di tingkat peternak. Terkait dengan DOC atau bibit ayam ras ini terjadi fluktuasi terkait bahan baku dan biaya transportasinya," ujar Wakil Satgas Pangan Polri Syamsul Arifin saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Kemendagri, Senin (10/7/2023).

Wakil Satgas Pangan Polri Syamsul Arifin menambahkan, harga daging ayam ras juga masih naik harganya akibat masih harga pakan ternak yang juga masih tinggi. 

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, harga daging ayam pada pekan pertama bulan ini juga masih mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan harganya terjadi di 120-an kabupaten-kota se-Indonesia.

Baca juga:

Inflasi Juni

Sebelumnya BPS mencatat harga daging ayam yang terkerek naik selama beberapa pekan terakhir menjadi biang kerok naiknya inflasi Juni 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS)  mencatat inflasi pada Juni naik 0,14 persen. Tingkat inflasi ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,09 persen.

Tiga komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain daging ayam ras dengan andil 0,06 persen, tarif angkutan udara sebesar 0,04 persen serta telur ayam ras 0,02 persen.

Dari 90 kota yang disurvei BPS, sebanyak 78 kota mengalami inflasi. Dari jumlah itu, sebanyak 48 kota mengalami inflasi lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!