"Jadi ini sesuatu yang mengusik hati saya, mereka dengar di desa sebelah sudah, dia dengar di sekolah sebelah sudah, dia belum bisa."
Penulis: Wahyu Setiawan
Editor: Resky Novianto

KBR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku resah kerap mendengar keluhan beberapa orang belum mendapatkan makan bergizi gratis (MBG). Keresahan itu dia ungkapkan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jumat (21/3/2025).
"Hanya masalahnya kalau saya datang ke suatu desa atau satu tempat, orang tua yang nanya, Pak kami di sini belum terima makan bergizi. Jadi ini sesuatu yang mengusik hati saya, mereka dengar di desa sebelah sudah, dia dengar di sekolah sebelah sudah, dia belum bisa," kata Prabowo.
"Saya sampaikan, Bu kita berusaha sekeras tenaga, tapi kita tidak mungkin seketika. Negara kita sangat besar, mohon sabar. Tapi saya minta ya kepala BGN dengan semua jajaran berpikir inovatif, kreatif, bagaimana kalau bisa kita percepat," sambungnya.
Presiden Prabowo mengeklaim program MBG telah menjangkau ke 38 provinsi dan 2 juta penerima manfaat. Namun dia mengaku belum puas dan ingin jumlah penerima ditingkatkan.
Program MBG diluncurkan serentak di 26 provinsi pada 6 Januari 2025.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menyebut program ini akan dilaksanakan secara bertahap.
"Bertahap yang dimaksud ini, hari ini, betul 190 SPPG yang di mana itu sekitar 570 ribuan penerima manfaat. Lalu besok akan bertambah, besok lusa akan bertambah, lalu minggu depan akan bertambah banyak. Dan ini kami rencanakan pada awal Maret sudah beroperasi sekitar 937 SPPG yang di mana itu artinya sudah ada penerima manfaat sekitar 3 juta orang penerima manfaat," ujar Dedek kepada wartawan, Senin (6/1/2024).
Baca juga:
- Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Merata
- Ragam Masalah Muncul di Hari Pertama Makan Bergizi