NASIONAL

Potensi Bisnis di KTT ke-43 ASEAN Capai Rp763 Triliun

Kerja sama ini melibatkan 129 perusahaan dari berbagai sektor, seperti Mind.Id, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, dan Pertamina.

AUTHOR / Astri Yuanasari

KTT ke-43 ASEAN
Arsip Foto. Logo KTT ASEAN Summit 2023 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta (27/1/2023). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta - Potensi kerja sama dari business matching dari KTT ASEAN diperkirakan mencapai 50 miliar US dolar atau sekitar Rp763 triliun.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, angka tersebut bisa dicapai melalui 35 proyek yang ada di BUMN, 4 proyek yang ada di Bappenas, dan 11 proyek yang berasal dari negara-negara ASEAN.

"BUMN itu sendiri 35 project itu 22 miliar dolar Amerika, kemudian dari Bappenas itu empat project nilainya 10 miliar dolar Amerika, dan dari project yang datang dari lima negara yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya 810 juta dolar Amerika," kata Rosan dalam Konferensi Pers KTT ASEAN, Selasa (5/9/2023).

Rosan mengatakan, kerja sama ini melibatkan 129 perusahaan dari berbagai sektor. Ia menyebut, dari BUMN sendiri, diantaranya ada Mind.Id, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, dan Pertamina.

"Jadi kalau kita lihat hampir sebagian besar holding company yang ada di BUMN, ini akan terlibat di dalam business matching yang diadakan pada esok hari," pungkasnya.

Baca juga:

- Jokowi: Jangan Jadikan ASEAN Arena Rivalitas yang Menghancurkan

- WFH Saat KTT ke-43 ASEAN Mampu Kurangi Polusi dan Kemacetan?

Sebelumnya, dalam pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) di dalam KTT ke-43 ASEAN, Presiden Joko Widodo menyebut, hingga saat ini telah terkumpul 93 proyek kerjasama senilai USD38,2 miliar atau sekitar Rp580 triliun, dan 73 proyek potensial senilai USD17,8 miliar atau sekitar Rp270 triliun.

AIPF Forum Kolaborasi

Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) merupakan inisiatif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.

Menurut Erick, AIPF menjadi platform bagi sektor swasta dan publik, termasuk BUMN dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik. Platform untuk berdiskusi dan menghasilkan kerja sama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkret.

"This forum is a part of Asean chairmanship in 2023, serve as a platform for constructive dialogues, and advance of inclusive and concrete collaborations, between public private and state on enterprises," kata Erick dalam pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF), Selasa (5/9/2023).

Erick juga menjelaskan, dalam AIPF akan ada diskusi antar-para kepala negara, diskusi panel, dan pencocokan bisnis atau business matching yang berfokus pada tiga bidang esensial. Yakni infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, kemudian transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!