NASIONAL

Perguruan Tinggi Serukan Etika, Forum Rektor: Otonomi Kampus

“Tentu menghargai kebebasan berpendapat itu sebagai bagian dari otonomi kampus"

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Guru besar UI deklarasi kebangsaan
Guru Besar Universitas Indonesia saat menyampaikan deklarasi kebangsaan kampus perjuangan Depok, Jabar, Jumat (02/02/24). (Antara/Yulius Satria)

KBR, Jakarta- Forum Rektor Indonesia menyikapi soal maraknya guru besar dan dosen perguruan tinggi yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024. Ketua Forum Rektor Indonesia, Nurhasan menyampaikan sikap dari kalangan akdemisi di berbagai kampus yang menilai demokrasi era Pemerintahan Presiden Jokowi sebagai kebebasan berpendapat dan itu dijamin undang-undang.

“Tentu menghargai kebebasan berpendapat itu sebagai bagian dari otonomi kampus dan dijamin oleh undang-undang, selama itu masih berada dalam koridor kebebasan akademik, obyektif, didasari nilai-nilai etika akademik, dan untuk kepentingan bangsa Indonesia,” kata Nurhasan di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Minggu (4/2/2024).

Lanjutnya, kebebasan berpendapat yang melanggar jika mengarah pada sikap tendensius, menghujat, memfitnah, serta menghasut yang jauh dari nilai-nilai etika akademik.

Baca juga:


Ketua Forum Rektor Indonesia, Nurhasan yakin apa yang terjadi belakangan ini di kampus tidaklah melanggar aturan sebab masih ranah gerakan moral.

Lantas Nurhasan pun mengajak segenap elemen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

“Menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi,” ucapnya.

Sejak sivitas UGM mengeluarkan Petisi Bulaksumur pada Rabu, 31 Januari 2024, sejumlah perguruan tinggi menyuarakan keprihatinan serupa. Mereka menilai pemerintahan Presiden Jokowi  saat ini telah menyimpang dalam penyelenggaraan negara.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!