Dengarkan

KBR, Jakarta- Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 13 Oktober 2024 mencapai lebih dari 1 juta ton. Divisi Perencanaan Operasional dan Layanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari, mengatakan realisasi penyaluran beras SPHP mengalami peningkatan pada Triwulan III 2024.

"Jumlah realisasi penyaluran SPHP kita adalah 1.175.465 ton. Pada Triwulan III jumlah SPHP kita sudah naik sebesar 41,2 persen dibanding Triwulan II. Karena Triwulan II masih terdapat bulan-bulan panen. Proporsi realisasi SPHP terbesar dari pengecer, yaitu sebesar 63,8 persen," ujar Epi dalam Rakor Inflasi, Senin (14/10/2024).

Epi juga menyebut berdasarkan instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), penyaluran beras SPHP di beberapa daerah yang harganya di atas HET tetap dilanjutkan. Epi mengeklaim total stok beras di Perum Bulog mencapai 1,5 juta ton yang sudah disebarkan ke seluruh Indonesia. Rinciannya, terbagi dari stok Cadangan Pangan Pemerintah (CBP) sebanyak 1,2 juta ton dan stok komersial yang dikelola Bulog sebanyak 257 ribu ton.

"Stok ini sudah kami sebarkan ke seluruh Indonesia. Baik untuk keperluan bantuan pangan, yang pada bulan Oktober ini kami mendapatkan penugasan untuk menyalurkan 225 ton untuk bantuan pangan kepada 22 juta penerima bantuan pangan," jelas Epi.

Epi memastikan upaya menjaga stok melalui pengadaan gabah dan beras dalam negeri terus dilakukan. Kata dia, hingga 13 Oktober 2024, realisasinya sudah mencapai 1 juta ton dan dibantu dengan upaya importasi.

Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Perum Bulog dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, sementara penyaluran bantuan pangan beras diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu.

Baca juga:

• Harga Beras RI Termahal di ASEAN, Ini Dalih Jokowi