NASIONAL

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas, Wapres: Rencana Perundingan Bisa Mentah

Pembunuhan ini bisa-bisa mengakibatkan rencana perundingan itu mentah kembali.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Wahyu Setiawan

gegana
Wapres Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI menghadiri rapat pleno di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kematian Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh bisa memicu konflik lanjutan yang berpotensi mengacaukan upaya perundingan antara Palestina dan Israel.

Menurutnya, insiden ini juga bisa memantik ketegangan yang lebih besar di Timur Tengah. Sehingga perdamaian makin sulit segera terwujud.

"Saya mengkhawatirkan kejadian ini dapat menyulut ketegangan kemudian juga mengganggu upaya perdamaian. Pembunuhan ini bisa-bisa mengakibatkan rencana perundingan itu mentah kembali," ucap Wapres dalam keterangan pers di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).

Wapres mengatakan, Ismail Haniyeh merupakan sosok yang teguh memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Saya melihatnya sebagai pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Dan tentu kita juga (merasa) kehilangan seorang pejuang kemerdekaan," tutur Wapres.

"Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas, pejuang kemerdekaan," ujarnya.

Ismail Haniyeh diduga tewas dibunuh saat berada di Teheran, Iran, Rabu (31/07/2024). Hamas dan Iran menuding Israel berada di balik serangan udara yang menargetkan rumah Haniyeh.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!