NASIONAL

Pemilu 2024, Panglima TNI Larang Prajurit Swafoto Pakai Simbol Jari

“Prajurit atau PNS TNI mulai sekarang dilarang berfoto selfie dengan menggunakan simbol jari"

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Netralitas TNI dalam Pemilu 2024
Panglima TNI Yudo Margono saat “Pengarahan Netralitas Pemilu 2024” kepada para perwira tinggi di Markas Besar TNI, Jakarta, Selasa (12/09/23). (Puspen TNI)

KBR, Jakarta-   Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Yudo Margono meminta seluruh prajurit aktif maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI untuk tidak berswafoto dengan menggunakan simbol jari.

Alasannya karena jelang Pemilu 2024 ini, khawatir penggunaan simbol jari saat berswafoto itu bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu sebagai tanda dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden maupun calon anggota legislatif.

Kata Yudo, dilarangnya berswafoto dengan menggunakan simbol jari sebagai bentuk komitmen TNI dalam menjaga netralitas jelang Pemilu 2024.

“Prajurit atau PNS TNI mulai sekarang dilarang berfoto selfie dengan menggunakan simbol jari karena bisa diputarbalikkan sebagai bentuk dukungan ke pasangan calon,” ucap Panglima TNI Yudo Margono saat pengarahan Netralitas dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu pada perwira tinggi di Markas Besar TNI, Jakarta, Selasa (12/09/23).  

Panglima TNI juga meminta personilnya untuk tidak memberikan fasilitas, tempat dan sarana untuk berkampanye. Selain itu tidak memberikan arahan kepada keluarga terkait pemilu.

Baca juga:

    Panglima TNI Yudo Margono meminta kepada para prajurit aktif maupun ASN TNI untuk melapor ke atasan guna ditindaklanjuti ke KPU, Bawaslu serta pihak terkait lain jika melihat alat peraga terpasang di area atau lahan fasilitas milik TNI.

    Dia juga meminta agar prajurit TNI waspada akan munculnya berita hoaks jelang Pemilu 2024. Kata dia laporkan dan klarifikasi setiap kabar hoaks yang mengganggu dan merusak netralitas TNI sesuai aturan hukum berlaku.


    Editor: Rony Sitanggang

    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!