Jadi ini semuanya merupakan catatan yang menjadi pembelajaran kepada kita semua dalam kebijakan publik menghadapi krisis.
Penulis: Hoirunnisa
Editor:

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian meluncurkan buku Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC dan PEN). Buku itu diharapkan menjadi pedoman generasi selanjutnya dalam penanganan kondisi krisis.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia tidak memiliki buku yang bisa dijadikan referensi dalam penanganan pandemi COVID-19. Sehingga muncul ide untuk menyusun buku tersebut.
"Jadi ini semuanya merupakan catatan yang menjadi pembelajaran kepada kita semua dalam kebijakan publik menghadapi krisis yang baru pertama dalam 100 tahun terakhir dan banyak negara mengalami hal yang sama," kata Airlangga saat peluncuran buku Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Selasa (20/11/2022).
Airlangga menjelaskan, buku itu salah satunya merangkum kebijakan pemerintah saat pelaksanaan vaksinasi massal.
"Ini salah satu adalah dalam kemajuan ilmu kesehatan, inovasi biasanya makan waktu 5 tahun dan ini waktu untuk vaksin COVID-19 itu relatif 1-1,5 tahun. Ini sebuah revolusi yang luar biasa dan kita Alhamdulillah sudah bisa memproduksi vaksin sendiri," kata dia.
Baca juga:
- Epidemiolog Sebut Standar Pengendalian COVID-19 Pemerintah Turun Drastis
- Indonesia Belum Penuhi Syarat Transisi ke Endemi COVID-19
Sementara itu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, penyusunan buku yang melibatkan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia itu ditargetkan rampung akhir tahun ini.
"Buku ini ditujukan untuk mendokumentasikan semua kebijakan dan strategi kita bersama secara nasional mulai dari Bapak Presiden, bapak ibu di tingkat pusat, sampai ke daerah, bahkan Menko selalu menyampaikan sampai di tingkat mikro di kelurahan dan di tingkat RT RW kita dokumentasikan semuanya di dalam buku ini," kata Susiwijoyo.
Editor: Wahyu S.