Kenapa kamu kadi pengecut dan penakut tidak berniat bertanding secara terbuka melalui pilkada
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta – Partai Buruh menantang koalisi besar berani melawan calon kepala daerah yang diusung partai politik lain, bukan malah membuat skenario kotak kosong atau menjegal seorang tokoh untuk maju.
"Kalau memang berani lawan secara fair dengan pilkada, kan kamu sudah kumpulin itu lewat koalisi, koalisi, kamu sudah gunakan uang-uangmu, kamu sudah gunakan kekuasaanmu, kenapa kamu kadi pengecut dan penakut tidak berniat bertanding secara terbuka melalui pilkada," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di tengah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Skenario kotak kosong dalam pilkada dicurigai dibangun oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Koalisi itu sebelumnya mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. KIM Plus sudah mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca juga:
Said mengatakan, partainya telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta. Deklarasi dilakukan sebagai bentuk protes atas sikap DPR yang berniat membajak demokrasi dan konstitusi lewat revisi Undang-Undang Pilkada.
"Partai Buruh sudah mendeklarasikan mendukung Anies Baswedan bukan tentang Aniesnya, tapi tentang demokrasinya yang dibajak, Partai Buruh bersama PDIP akan melawan itu, bersama-sama partai lain yang masih punya konsistensi," ucapnya.