NASIONAL

Panen Mundur, Jokowi Pastikan Cadangan Beras Aman

Jokowi mengeklaim, kenaikan harga beras di Indonesia tidak sedrastis negara lain.

AUTHOR / Astri Septiani, Astri Yuana Sari

Panen Mundur, Jokowi Pastikan Cadangan Beras Aman
Presiden Jokowi usai meninjau Pasar Purworejo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo memastikan stok cadangan beras tetap aman meskipun musim panen mundur akibat fenomena El Nino. Kepastian stok ini penting guna menjaga stabilitas harga komoditas itu tetap terkendali.

Hal tersebut disampaikan Presiden usai meninjau Pasar Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa, 2 Januari 2024.

“Kita bisa mengendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton, dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit,” kata Jokowi di Pasar Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa, (02/01/23).

Presiden menyebut, harga beras di seluruh negara mengalami kenaikan akibat adanya perubahan iklim dan fenomena El Nino. Bahkan, 22 negara menyetop ekspor beras ke negara lain, sehingga terjadi keguncangan harga beras dan harga pangan di dunia. Namun Jokowi mengeklaim, kenaikan harga beras di Indonesia tidak sedrastis negara lain.

Selain beras, Presiden juga meninjau harga bahan pokok lain, seperti cabai. Namun, kepala negara bilang, harga cabai di pasar tersebut sudah menurun, meski sempat naik sebelumnya.

“Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp120 (ribu) saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya sama. Cabai rawitnya sudah turun ke Rp70 ribu,” tambahnya.

Rekomendasi Satgas Pangan Menghadapi 2024

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait pangan untuk menghadapi 2024.

Hal ini disampaikan Kepala Satgas bidang Analisa dan Evaluasi Satgas Pangan Polri, Eka Mulyana dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2023 secara daring, Rabu, (27/12).

Eka meminta kepala daerah dan jajaran terkait memastikan ketersediaan stok beras di masing-masing daerah, dan menjaga jalur distribusi terutama daerah-daerah terpencil.

"Pemerintah daerah perlu melakukan optimalisasi produksi terutama yang menggunakan benih cabai bantuan dari pemerintah serta membantu pendistribusian cabai khususnya dari wilayah sentra produksi yang surplus ke daerah yang tinggi konsumsi atau defisit dengan menggunakan dana bantuan tidak terduga. Kemudian melakukan monitoring atau pengawasan dan perbaikan terkait dengan tata niaga serta jalur distribusi minyak curah dan minyakita," kata Eka, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2023 secara daring dipantau KBR dari YouTube Kemendagri, Rabu (27/12/2023).

Eka menambahkan, pemerintah pusat dan daerah juga perlu mengantisipasi ketersediaan atau stok pangan menghadapi kegiatan kalender nasional libur keagamaan dan cuti bersama.

Beberapa rekomendasi tersebut disampaikan melihat hasil pemantauan dan catatan dari Satgas Pangan Polri, di antaranya harga rata-rata beras yang cenderung di atas harga eceran tertinggi (HET) selama 2023, penurunan produksi cabai di beberapa wilayah sentra produksi akibat perubahan musim. Selain itu juga harga MinyaKita di atas HET, namun ketersediaan stok tercukupi.

"Kemudian untuk enam komoditi perhatian di tahun 2024 berupa beras, gula, bawang putih, kedelai dan jagung, di mana stok dan komoditas tersebut masih mengandalkan importasi dan mengalami kendala diakibatkan musim ekstrem yang terjadi di beberapa sentra produksi di Indonesia," kata Eka.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!