NASIONAL

Pakar: Perayaan HUT RI di IKN Tak Akomodir Kepentingan Publik

Hal tersebut hanya mengakomodasi para pemangku kekuasaan saja dan terkesan menghambur-hamburkan anggaran negara.

AUTHOR / Shafira Aurel

EDITOR / R. Fadli

Pakar: Perayaan HUT RI di IKN Tak Akomodir Kepentingan Publik
Menhub Budi Karya Sumadi pantau kereta otonom tanpa rel di Balikpapan, yang akan digunakan di IKN, Selasa, (30/7/2024). (Antara/Muhammad Solih)

KBR, Jakarta - Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur tidak mengakomodasi kepentingan publik.

Sebab, ia menilai, hal tersebut hanya mengakomodasi para pemangku kekuasaan saja dan terkesan menghambur-hamburkan anggaran negara.

Menurutnya, tindakan pemerintah yang memaksakan merayakan HUT RI di IKN bukan merupakan tindakan yang bijak saat kondisi ekonomi Indonesia masih berusaha bangkit dari efek Covid-19.

"Saya sampaikan bahwa model peringatan HUT RI yang di IKN seperti itu, itu adalah peringatan HUT yang dipaksakan. Dan saya kira kemerdekaan kita itu tidak bisa diperingati dengan cara seperti itu. Itu namanya memperingati kemerdekaan untuk segelintir orang saja. Maka peringatan HUT seperti ini, tidak dapat dibenarkan dalam perspektif kebijakan dan kepentingan publik,” ujar Achmad kepada KBR Media, Kamis (8/8/2024).

Achmad Nur juga menilai keputusan pemerintah ini seakan memperlihatkan ketidakpekaannya pada situasi ekonomi masyarakat.

Ia menyebut seharusnya peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 di IKN dijadikan momen untuk memperlihatkan komitmen dan solidaritas pemerintah pada pemulihan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN) menuai pro dan kontra.

Hal ini menjadi sorotan lantaran pemerintah dikabarkan menyewa ratusan hingga ribuan mobil Toyota Alphard untuk tamu negara dan very very important person (VVIP). Penyewaan satu mobil Toyota Alphard itu senilai Rp25 juta per hari. Tak hanya itu, akomodasi hotel bintang 5 yang mahal untuk para tamu undangan juga turut menjadi sorotan.

Adapun, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengakui biaya untuk agenda itu mengalami pembengkakan.

Baca juga:

Biaya HUT RI di IKN Bengkak, Sewa Mobil Naik Segini

Dicek Ketat, Puluhan Bus untuk Tamu HUT ke-79 RI di IKN

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!