indeks
Mitigasi Gagal Panen karena Cuaca Ekstrem, DPR Beri Saran ke Pemerintah

Kami mendorong Kementerian pertanian untuk segera melakukan mitigasi jangka pendek. Dengan cara mendata secara akurat wilayah-wilayah yang terdampak gagal panen.

Penulis: Heru Haetami

Editor: Resky Novianto

Google News
padi
Ilustrasi Panen padi gagal karena banjir. Foto: KBR/Ridlo

KBR, Jakarta- Sebagian kalangan anggota komisi IV bidang Pertanian di DPR menilai, gagal panen akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada komoditas cabe dan beras perlu menjadi perhatian serius.

Anggota komisi IV bidang Pertanian di DPR Johan Rosihan meminta pemerintah merespons situasi yang merugikan petani itu.

"Khususnya Kementan, pertama kami mendorong Kementerian pertanian untuk segera melakukan mitigasi jangka pendek. Dengan cara mendata secara akurat wilayah-wilayah yang terdampak gagal panen. Data ini penting agar pemerintah dapat memberikan bantuan langsung kepada petani berupa subsidi pupuk, benih, atau bantuan finansial lainnya, untuk meringankan beban mereka," kata Johan kepada KBR, Kamis, (16/1/2025).

Johan menambahkan, pemerintah juga menyiapkan insentif khusus bagi petani yang mengalami mengalami gagal panen.

"Insentif ini bisa berupa bantuan tunai, penghapusan atau pengurangan bunga kredit petani, hingga asuransi pertanian yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani," katanya.

Johan mengatakan, dalam jangka panjang pemerintah juga harus memperbaiki sistem pertanian berbasis teknologi, beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan penyediaan varietas unggul yang tahan cuaca ekstrem.

Selain itu, penggunaan teknologi prediksi cuaca yang akurat, serta pendampingan intensif kepada petani dalam pengelolaan lahan yang lebih tangguh terhadap perubahan cuaca harus diprioritaskan.

"Karena itu mewajibkan para PPL, petugas lapangan kita, harus menjadi perhatian dari pemerintah," ucapnya.

Johan menyatakan, penting juga melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah atau sektor swasta untuk memastikan ketersediaan harga pangan tetap stabil.

"Meskipun terjadi gagal panen di beberapa wilayah, kami sangat percaya bahwa pemerintah bisa bekerja dengan cepat. Walaupun kita disibukkan dengan target swasembada pangan saat ini. Tapi hal-hal yang bersifat insidental seperti ini tidak boleh kita abaikan juga," tuturnya.

Baca juga:

- Gagal Panen di Bantul, 200 Hektare Sawah Terendam Air

Sebelumnya, gagal panen terjadi di Desa Poncosari, Kec. Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Itu terjadi setelah 200 hektare lahan di wilayah tersebut terendam air.

Selain itu, Badan Pangan Nasional juga mencatat bencana banjir lokasi kawasan yang terdampak antara lain Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Temanggung serta sentra-sentra lainnya yang berada di dataran rendah dampak banjir ini menyebabkan potensi kehilangan produksi cabai mencapai 70% sampai 80%.

Pertanian
DPR RI
Gagal Panen

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...