"Mulai tahun depan benar-benar pemudik sepeda motor yang lebih dari dua orang itu dilarang dan diperbanyak lagi untuk menggunakan bus gratis,"
Penulis: Astri Septiani
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta– Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai perjalanan arus mudik hingga puncak arus balik tahun 2025 berlangsung cukup baik. Hal itu dilihat dari tidak terjadinya kemacetan panjang ataupun penumpukan, baik di jalur darat maupun laut melalui pelabuhan.
Namun, Djoko mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi agar persiapan mudik tahun depan dapat dilakukan lebih awal, mengingat prosesnya membutuhkan waktu yang lama.
"Sebaiknya lakukan evaluasi dan program apa yang akan dikerjakan di mudik lebaran berikutnya dan itu sudah harus segera dikerjakan. Jangan menunggu satu bulan sebelum mudik nanti menjadi hal yang sama tidak ada inovasi yang baru yang memberikan rasa aman hingga kampung halaman. Mulai tahun depan benar-benar pemudik sepeda motor yang lebih dari dua orang itu dilarang dan diperbanyak lagi untuk menggunakan bus gratis," kata dia kepada KBR, Minggu (06/04/25).
Baca juga:
- Pengamat Transportasi Soal Persiapan Arus Balik: Jalan Nasional Masih Ada yang Berlubang
- Evaluasi Mudik Lebaran 2025: Arus Keluar Jakarta Tinggi, Kecelakaan Menurun
Djoko juga menyarankan pemerintah untuk membuat aplikasi khusus yang menyediakan layanan mudik gratis dengan kuota yang lebih besar, agar masyarakat menengah ke bawah dapat beralih dari penggunaan sepeda motor. Selain itu, ia menekankan perlunya pembangunan kolam pelabuhan guna meningkatkan kapasitas angkutan laut.
Djoko turut mengapresiasi penurunan angka kecelakaan selama mudik tahun ini sebagai sebuah prestasi yang cukup baik. Meskipun demikian, ia meminta pemerintah untuk menegakkan peraturan yang melarang penggunaan bahu jalan untuk alasan apa pun.
"Tidak boleh lagi tahun depan ada pemudik yang menggunakan bahu jalan. Untuk alasan apapun harus tetap ditegakkan," pungkasnya.