indeks
Meski Cukup Baik, Pemerintah Diminta Evaluasi dan Segera Persiapkan Mudik 2026

"Mulai tahun depan benar-benar pemudik sepeda motor yang lebih dari dua orang itu dilarang dan diperbanyak lagi untuk menggunakan bus gratis,"

Penulis: Astri Septiani

Editor: Muthia Kusuma

Google News
mudik
Ilustrasi puncak arus mudik di Tol Cipali (FOTO: ANTARA)

KBR, Jakarta– Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai perjalanan arus mudik hingga puncak arus balik tahun 2025 berlangsung cukup baik. Hal itu dilihat dari tidak terjadinya kemacetan panjang ataupun penumpukan, baik di jalur darat maupun laut melalui pelabuhan.

Namun, Djoko mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi agar persiapan mudik tahun depan dapat dilakukan lebih awal, mengingat prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

"Sebaiknya lakukan evaluasi dan program apa yang akan dikerjakan di mudik lebaran berikutnya dan itu sudah harus segera dikerjakan. Jangan menunggu satu bulan sebelum mudik nanti menjadi hal yang sama tidak ada inovasi yang baru yang memberikan rasa aman hingga kampung halaman. Mulai tahun depan benar-benar pemudik sepeda motor yang lebih dari dua orang itu dilarang dan diperbanyak lagi untuk menggunakan bus gratis," kata dia kepada KBR, Minggu (06/04/25).

Baca juga:

Djoko juga menyarankan pemerintah untuk membuat aplikasi khusus yang menyediakan layanan mudik gratis dengan kuota yang lebih besar, agar masyarakat menengah ke bawah dapat beralih dari penggunaan sepeda motor. Selain itu, ia menekankan perlunya pembangunan kolam pelabuhan guna meningkatkan kapasitas angkutan laut.

Djoko turut mengapresiasi penurunan angka kecelakaan selama mudik tahun ini sebagai sebuah prestasi yang cukup baik. Meskipun demikian, ia meminta pemerintah untuk menegakkan peraturan yang melarang penggunaan bahu jalan untuk alasan apa pun.

"Tidak boleh lagi tahun depan ada pemudik yang menggunakan bahu jalan. Untuk alasan apapun harus tetap ditegakkan," pungkasnya.

puncak arus balik
Idulfitri 2025
kemacetan
pengamat transportasi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...