NUSANTARA

Menko PMK: Judi Ancam Ketahanan Nasional

"Bukan hanya membahayakan kehidupan kesejahteraan masyarakat tapi juga sudah mengancam ketahanan nasional kita,"

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Rony Sitanggang

Jokowi sebut judi merusak masa depan
Ilustrasi: Polda Bengkulu merilis tersangka kasus judi online Higgs Domino, Senin (29/08/22). (Antara/Anggi Mayasari)

KBR, Jakarta–  Maraknya kasus judi online hingga memakan korban jiwa mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak.  Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, judi online sudah sangat membahayakan. Tak hanya membahayakan kesejahteraan masyarakat, namun juga bisa menjadi ancaman ketahanan nasional.

"Artinya kita sudah sangat sadar bahwa judi online itu sangat membahayakan. Bukan hanya membahayakan kehidupan kesejahteraan masyarakat tapi juga sudah mengancam ketahanan nasional kita," katanya usai menghadiri Rakernis (Rapat Kerja Teknis) Fungsi Lantas Tahun 2024 di Alana Hotel Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).

Muhadjir berharap, pihak-pihak terkait segera melakukan langkah konkrit agar penyebaran judi online di kalangan masyarakat tidak semakin meluas.

"Kita sangat berharap agar segera ada langkah-langkah konkrit untuk memberantas judi online," ujarnya.

Menurut Muhadjir, apapun jenis dari judi itu tidak ada yang menguntungkan. Bahkan, berjudi juga pasti akan menggerus energi.

"Semestinya bisa bekerja secara produktif, akhirnya pikirannya, energinya dicurahkan untuk bermain spekulasi yang tidak mendidik, " pungkasnya.

Baca juga:

Sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak kepolisian memeriksa kejiwaan dari Briptu FN yang membakar suaminya yang juga polisi Briptu Rian Dwi Wicaksono. Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, pemeriksaan kejiwaan tersebut guna mengetahui apakah ada penyebab lainnya, selain tersangka marah akibat suaminya itu menggunakan uang belanja untuk bermain judi online.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!