NASIONAL

Polwan Bakar Suami, Jokowi: Judi Pertaruhkan Masa Depan

"Karena judi, melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa."

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Rony Sitanggang

Jokowi sebut judi merusak masa depan
Ilustrasi: Warga mengakses situs judi online melalui gawainya di Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/05/24). (Antara/Yulius Satria)

KBR, Jakarta– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada masyarakat agar tidak berjudi, baik secara luring maupun judi daring.  Kata Jokowi, berjudi bukan hanya sekadar mempertaruhkan uang, namun judi itu mempertaruhkan masa depan.

"Sudah banyak terjadi, karena judi, harta benda habis terjual. Karena judi, suami istri bercerai. Karena judi, melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar game atau iseng-iseng berhadiah, tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita," kata Jokowi dalam keterangan pers, di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6/2024).

Jokowi mengatakan, pemerintah serius memberantas dan memerangi perjudian online. Kata dia, hingga saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online yang sudah ditutup. Selain itu, kata Jokowi, Satgas judi online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk, untuk mempercepat pemberantasan judi online.

"Tapi sekali lagi judi online itu sifatnya transnasional, lintas negara, lintas batas, dan lintas otorisasi, sehingga salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, dan juga pertahanan pribadi-pribadi kita masing-masing," imbuhnya.

Presiden Jokowi pun mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan, jika ada indikasi tindakan judi online.

Baca juga:

Sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak kepolisian memeriksa kejiwaan dari Briptu FN yang membakar suaminya yang juga polisi Briptu Rian Dwi Wicaksono. Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, pemeriksaan kejiwaan tersebut guna mengetahui apakah ada penyebab lainnya, selain tersangka marah akibat suaminya itu menggunakan uang belanja untuk bermain judi online.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!