Abdul Mu'ti menyoroti angka putus sekolah yang masih tinggi di Indonesia. Salah satunya terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Penulis: Astri Yuanasari
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti angka putus sekolah yang masih tinggi di Indonesia. Salah satunya terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Abdul Mu'ti menilai, tradisi masyarakat di suatu daerah bisa memengaruhi minat belajar atau upaya melanjutkan pendidikan. Hal tersebut disampaikan Mendikdasmen saat berkunjung ke Kota Pangkal Pinang, Minggu (19/1/2025).
"Karena memang ini menyangkut tradisi masyarakat yang tidak hanya di sini sebenarnya masyarakat seperti ini. Sebabnya dari kendala masih tingginya angka putus sekolah itu karena budaya dan pandangan masyarakat yang belum sepenuhnya meyakini bahwa sekolah dan belajar itu adalah sarana penting untuk mereka meraih masa depan," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan, Minggu (19/1/2025).
Berdasarkan data Badan Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah (RLS) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di angka 8,33 tahun atau setara dengan tamat kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Angka ini berada di bawah RLS nasional yakni 8,85 atau setara dengan kelas IX SMP.
Baca juga:
- Mendikdasmen: Akses Pendidikan Meningkat, Kualitas Membaik
- JPPI Tolak Rencana Pemerintah Bangun Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat