Article Image

NASIONAL

Mencari Layanan Kesehatan Mental Terdekat

"Tak Perlu Mahal dan Jauh, ke Sini Akses Layanan Kesehatan Mental!"

KBR, Jakarta- Masalah bisa menimpa siapa saja. Kadang masalah juga jadi bagian dari cerita hidup kita.

Tapi bagaimana kalau masalah itu sudah sangat mengganggu rutinitas, sulit diselesaikan seorang diri, bahkan sampai berdampak negatif bagi kesehatan mental?

Berdasarkan laman Alosehat dari Kemenkes, berikut tanda kamu butuh pertolongan atau konsultasi psikologi:

1. Masalah sudah sangat menggangu

Ketika keberadaan suatu masalah membuatmu sulit konsentrasi, melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Ini bisa jadi tanda kamu membutuhkan pertolongan. Apalahi kalau kamu sampai putus asa, cemas berlebihan, sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan.

Baca juga:

Seluk Beluk Gangguan Makan

Obsesi Mengejar Kesempurnaan

Ada Manfaat, Menangis Jangan Ditahan!

2. Gagal menyelesaikan masalah sendiri

Ketika rasa sedih, cemas dan takut menghampirimu. Lalu masalah yang ada tak kunjung selesai, padahal segala upaya sudah kamu lakukan. Ada baiknya kamu mencoba curhat, membaca hal-hal yang memotivasi, atau mengalihkan pikiranmu dengan aktivitas, seperti olahraga.

Kalau hal tadi tidak juga membantu, mungkin kamu perlu bantuan ahli di bidang psikologi. Ingat, meminta bantuan ke psikolog bukan berarti Anda gila atau lemah.

3. Melampiaskan masalah ke hal negatif

Di kala dirimu sudah ada di tahap melampiaskan masalah ke orang lain atau hal-hal negatif. Ini bisa berdampak buruk pada dirimu dan bisa jadi tanda kamu butuh pertolongan.

4. Baru saja mengalami kejadian traumatis

Konsultasi psikologi juga sering kali diperlukan, saat seseorang mengalami kejadian traumatis, seperti kehilangan sosok tercinta, perceraian, atau kehilangan pekerjaan.

Konsultasi disarankan, terutama bila rasa sedih tidak kunjung hilang. Ini karena tidak semua orang dapat menghadapi kejadian berat sendirian dan membutuhkan bimbingan.

Di podcast Diskusi Psikologi kali ini, ada cerita dari warrior yang membagikan pengalamannya mengakses layanan kesehatan jiwa. Seperti apa? Yuk simak podcast diskusi psikologi di link berikut ini: