NASIONAL
KBR, Jakarta - Di tengah kerasnya kompetisi antar-produk, pengusaha dituntut terus kreatif. Agar produk bisa dikenal luas dan menjaring banyak pelanggan, perlu teknik marketing yang tepat.
Salah satu caranya dengan meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek. Contoh produk yang memiliki brand awareness yang tinggi adalah Indomie, Pepsodent, dan yang paling baru Kopi Kenangan.
Praktisi branding Arto Biantoro menyebut membuat brand berarti membuat identitas. Sebab, brand diartikan sebagai persona yang ingin ditampilkan ke calon konsumen berikut pembedanya dengan merek lain.
“Brand itu kita attach agar memiliki satu nilai yang digunakan oleh si pemilik jasa atau produk tersebut,” ujar Arto.
Namun, sebelum mengenalkan brand, Arto menekankan pentingnya menentukan skop pasarnya.
“Kalau hari ini kita punya sebuah brand, tantangan terbesarnya adalah menciptakan kategori pasar yang kita inginkan. Semakin ke sini kategori pasar itu tidak bisa menjadi universal,” jelasnya.
Baca juga: Digital Marketing, Tren Baru Maksimalkan Penjualan Online
Arto Biantoro menyebut semakin spesifik pasar, akan semakin mudah membangun brand awareness. (Dok: Pribadi)
Semakin spesifik target pasar, berarti semakin mudah untuk membangun brand awareness. Demikian pula sebaliknya.
“Bayangkan, brand-brand yang kuat, mampu menciptakan relasi dan mengubah pola pikir. Pola pikir itu sesimpel besok jangan pakai plastik lagi,” kata Founder Gambaran Brand ini.
Relasi antara konsumen dan brand mesti terbangun. Hal ini bakal berdampak pada peningkatan pembelian produk.
“Jadi pembelian itu adalah bagian dari proses penciptaan brand yang sukses,” ucap Arto.
Dengarkan penjelasan lengkap Brand Activist Arto Biantoro soal pentingnya brand awareness bagi penjualan produk, dalam episode Uang Bicara Manfaat Brand Awareness untuk Jaring Pelanggan di KBRPRIME, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.