NASIONAL

Mahfud Endus Transaksi Terorisme Miliaran Rupiah, Modus Beli Sajadah

Kirim uang ke suatu daerah. Apa? Ini memesan produk sajadah di suatu tempat di Jawa Timur. Uangnya miliaran.

AUTHOR / Wahyu Setiawan

Mahfud Endus Transaksi Terorisme Miliaran Rupiah, Modus Beli Sajadah
Mahfud MD melakukan konferensi pers usai pelantikan pejabat eselon I di Kominfo, Selasa (23/5/2023), (FOTO: ANTARA/Aditya Pradana Putra).

KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengendus adanya transaksi miliaran rupiah terkait aktivitas terorisme. Mahfud menyebut, aliran dana itu diduga digunakan untuk merakit bom.

"Pengiriman uang juga untuk teroris melalui ini. Itu di PPATK itu banyak sekali kasus. Saya kebetulan ketua tim TPPU. Jadi saya lihat banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme. Kirim uang ke suatu daerah. Apa? Ini memesan produk sajadah di suatu tempat di Jawa Timur. Uangnya miliaran. Tapi tidak ada feedback-nya dari perusahaan yang dikirimi itu sajadah. Nah kemudian sudah dilacak-dilacak, itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya dan sebagainya. Ini begini ini," kata Mahfud saat memberi arahan di acara Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Selasa (13/6/2023).

Mahfud mengatakan, aktivitas tersebut merupakan bentuk siber teroris yang mengancam kedaulatan negara.

"Di mana teknologi digital telah memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan," kata Mahfud yang juga menjabat Pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika.

Baca juga:

Selain siber teroris, kata Mahfud, ada aktivitas digital lain yang juga mengancam negara. Mulai dari serangan siber, pencurian data, dan sabotase sistem, propaganda melalui media sosial, hingga cyber attack.

"Serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok yang bermaksud jahat, dapat melakukan pengintaian dan pencurian informasi," ungkapnya.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!