indeks
LP3ES: Kemerosotan Demokrasi Sejalan dengan Pelanggengan Praktik Politik Dinasti

Data menunjukkan situasi demokrasi di Indonesia konsisten memburuk sejak 2019 hingga 2023.

Penulis: Hoirunnisa

Editor:

Google News
LP3ES: Kemerosotan Demokrasi Sejalan dengan Pelanggengan Praktik Politik Dinasti
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta- Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyebut kemerosotan demokrasi pada periode kedua Presiden Joko Widodo sejalan dengan praktik politik dinasti yang dilanggengkan.

Direktur Media Center dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto mencatat selama 5 tahun ke belakang atau sejak 2019 hingga 2023, data menunjukkan situasi demokrasi di Indonesia konsisten memburuk.

"Tahun 2019 hampir 5 tahun yang lalu kami memperkirakan bahwa demokrasi akan mengalami kemunduran serius dan berputar balik ke arah otoritarianisme, dan kami tidak menyangka situasinya akan lebih buruk daripada. dan masih mungkin situasinya akan masih bisa lebih buruk lagi (di tahun 2024)," kata Wijayanto dikutip dari kanal YouTube LP3ES, Minggu, (28/1/2024).

Direktur Media Center dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto mengatakan pelanggengan kekuasaan salah satunya diupayakan melalui anak sulung presiden, yakni Gibran Rakabuming Raka.

"Politik dinasti dan pengingkaran konstitusi, jadi titik nadir dari semua tanda kemunduran demokrasi yang konsisten muncul setiap tahun," kata Wijayanto.

Wijayanto mengatakan, LP3S menggunakan empat indikator menilai hal tersebut. Mulai dari pengingkaran terhadap aturan main demokratis, penyingkiran lawan politik, praktik kekerasan negara, hingga pemberangusan urusan sipil termasuk media.

Wijayanto berharap gelombang masyarakat sipil dapat bergerak memperkuat perlawanan. Kata dia, siapapun yang memimpin RI ke depan, masyarakat sipil harus tetap mampu bersuara.

Baca juga:

Editor: Sindu

Demokrasi
Politik Dinasti
Presiden Jokowi
LP3ES

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...