Article Image

NASIONAL

Layanan Kesehatan Mental Masih Kurang Populer?

"Kurang Populernya Layanan Kesehatan Mental, Ada Apakah?"

KBR, Jakarta- Konsultasi psikologi adalah salah satu cara mengatasi masalahmu, khususnya perihal gangguan mental.

Namun sayangnya, tak sedikit orang yang masih menganggap konsultasi psikologi hanya diperuntukkan bagi orang dengan gangguan jiwa berat saja. Padahal tidak demikian. Bahkan, ada sejumlah manfaat jika masyarakat melakukan konsultasi psikologi.

Melansir laman Alodokter dari Kementerian Kesehatan, konsultasi psikologi adalah kegiatan komunikasi dua arah antara pasien dan psikolog untuk mencari solusi atas masalah perasaan, perilaku, atau gangguan mental yang dialami pasien. Solusi ini diberikan berdasarkan kondisi kejiwaan dan cara berpikir pasien serta pengaruhnya terhadap perilaku pasien yang dinilai psikolog selama konsultasi.

Manfaatnya:

  • Membantu Anda memahami atau mengubah sudut pandang terhadap permasalahan yang sedang dihadapi
  • Membimbing Anda brainstorming atau memberi saran untuk permasalahan yang dialami, misalnya ketika dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang sulit
  • Membantu Anda mengatasi kesedihan, rasa cemas, rasa takut berlebihan, atau kebiasaan buruk yang telah mengganggu aktivitas keseharian
  • Meluruskan permasalahan dalam hubungan dengan orang lain, termasuk dengan keluarga, teman, atau pasangan
  • Mendiagnosis dan mengatasi gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, atau bahkan skizofrenia.

Sayangnya, Dr.dr.Sri Idaiani, Sp.KJ (K) selaku peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam Podcast Diskusi Psikologi (Podcast Disko) menyebut, layanan kesehatan jiwa di Indonesia belum merata. Katanya, jangankan layanan kesehatan jiwa, dokter umum saja belum tentu semua puskesmas memiliki.

"Merata atau enggak? Ya puskesmasnya merata, tapi fasilitasnya yang berbeda-beda. Maksudnya fasilitas sumber pelayanannya. Misalnya ada puskesmas di pulau jawa, psikologi klinis aja punya. Tapi yang saya sampaikan itu, jangankan psikolog, pelayanan umum saja tidak punya," ungkap Sri.

Baca juga:

Tengah Tersiksa tapi Tampak Tegar

Ketika Meragukan Kesuksesan Sendiri

Memerangi Relasi 'Red Flag'

Tapi jangan sedih nih, kalau tidak ada pelayanan kesehatan psikologi, bukan berarti tidak ada jalan.

"Kita tidak bisa bilang lebih bagus ke sini, atau ke sini. Itu enggak, semua sama saja. Yang mana ada di sekitar kita, itu yang kita manfaatkan. Kalau kita ke dokter dan diperiksa, kayaknya tidak bisa nanganin dia akan merefer ke psikolog,"

Dr.dr.Sri Idaiani, Sp.KJ (K) yang juga salah satu peneliti Global Health Research Group on Sustainable Care for Anxiety and Depression (GHG STAND), menyayangkan pelayanan kesehatan masih kurang populer dan tidak terlihat begitu nampak urgensinya.

Mengapa demikian? Dan, apa yang bisa dilakukan untuk mempopulerkan dan menjamurkan layanan kesehatan, khususnya di daerah?

Yuk dengarkan di podcast Diskusi Psikologi di link berikut ini: