NASIONAL
KPK Aktifkan Tombol Panik untuk Antisipasi Teror
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengaku mendapatkan teror berupa pesan WhatsApp dan karangan bunga.
AUTHOR / Wahyu Setiawan
KBR, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaktifkan tombol panik atau panic button untuk para pegawainya.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, upaya itu dilakukan sebagai antisipasi jika ada pegawai yang mendapatkan ancaman teror.
"Antisipasi teror, KPK akan kembali mengaktifkan kayak semacam SMS atau panic button. Jadi ketika ada pegawai yang mungkin mengalami tindakan-tindakan teror atau apa pun terkait dengan pekerjaannya, tentu saja dia tinggal memencet atau SMS, nanti ada staf yang kami tugaskan khusus dan langsung bergerak," kata Marwata dalam konferensi pers, Senin, (31/7/2023).
Alexander Marwata menambahkan, KPK juga menggandeng kepolisian untuk menindaklanjuti ancaman teror yang dialami para pegawai.
Marwata mengeklaim, kinerja lembaga antirasuah tidak akan terpengaruh dengan ancaman teror apa pun.
"Dan untuk itu juga kami lakukan koordinasi dengan polsek-polsek," imbuhnya.
Dia menduga, ancaman teror ini sebagai serangan balik dari para koruptor dan jaringannya.
"Itu kami antisipasi dengan cara seperti itu. Saya pikir kami selalu berharap koruptor, kalau dia melakukan kesalahan yang terang benderang buktinya, pertanggungjawabkanlah," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengaku mendapatkan teror berupa pesan WhatsApp dan karangan bunga.
Baca juga:
Editor: Sindu
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!