NASIONAL

Kontroversi Tapera, Irine Roba Kritik Pedas Menteri PUPR

Irine mengkritik bahwa pernyataan pemerintah tidak tegas saat ditanya soal Tapera yang menyita perhatian masyarakat.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / R. Fadli

Tapera
Anggota Komisi Bidang Infrastruktur di DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Irine Yusiana Roba Putri (6/6/2024). (Foto: Youtube Komisi V DPR RI)

KBR, Jakarta - Anggota Komisi Bidang Infrastruktur di DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Irine Yusiana Roba Putri memberondong Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono dengan pertanyaan soal iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Irine mengkritik bahwa pernyataan pemerintah tidak tegas saat ditanya soal Tapera yang menyita perhatian masyarakat. Ia juga mengkritik pernyataan pemerintah yang menyatakan soal subsidi pada iuran Tapera.

"Tidak firm gitu. 'Pak ini tapera gimana nih pak kalau pekerja swasta yang udah mencicil KPR-nya selama ini udah punya warisan, sudah punya rumah enggak butuh lagi perumahan apakah masih diwajibkan?' Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan 'ya itu kalau yang mampu nanti untuk subsidi yang tidak mampu'. Mohon maaf Pak, subsidi itu kewajibannya negara, bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara namanya gotong royong. Dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab dari tantangan yang masyarakat hadapi," kata Irine dalam Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri PUPR di Gedung DPR, Kamis (6/6/2024).

Irine mempertanyakan soal data kebutuhan perumahan bagi pekerja di Indonesia. Serta angka yang bisa dipenuhi oleh program Tapera.

Ia juga mengeklaim selama ini belum menemukan hitungan data yang detail mengenai proyeksi kontribusi Tapera bagi kebutuhan perumahan para pekerja ASN maupun swasta.

"Adakah hitungan gap atau kebutuhan yang bisa dipenuhi oleh Tapera itu seperti apa saya mohon ada perhitungan detail dari Dirjen Perumahan misalnya ya untuk ASN bagaimana, untuk pekerja swasta juga bagaimana?" tambahnya.

Baca juga:

- Tolak Iuran Tapera, Ribuan Buruh Demo di Istana

- Benarkah Peserta Tapera Pasti Mendapatkan Rumah?

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!